Laluna Fabrizio

1322 Words
Seorang gadis cantik berumur 23 tahun sedang bersiap untuk memulai harinya dengan bekerja di salah satu supermarket di dekat rumahnya. Ia sedang menikmati secangkir teh manis dan juga menyantap roti sebelum ia berangkat kerja. Gadis itu menatap foto wanita yang paling penting dalam hidupnya. Tapi sayang sudah hampir 2 tahun terakhir sang ibu sudah pergi meninggalkan karena kalah dengan penyakit kanker yang selama ini beliau idap. Hampir 6 tahun sang ibu berjuang dengan penyakit kankernya. Dan saat-saat sang ibu harus melewati masa-masa kemoterapi gadis itu selalu ada disamping sang ibu karena hanya sang ibu keluarga yang gadis itu punya. Awalnya gadis itu tak bisa menerima kepergian sang ibu karena memang hanya sang ibu punya. Sedangkan bicara soal sosok ayah selama ini gadis itu tak pernah mengenal siapa ayahnya. Karena sang ibu memang tak pernah memberitahu siapa ayahnya sebenarnya. Tapi sang ibu hanya mengatakan jika ayahnya adalah seorang laki-laki asal Italia dengan nama belakang Fabrizio. Maka dari itu nama gadis itu pun memakai nama Fabrizio. Gadis itu sudah menyelesaikan sarapan paginya. Ia pun harus mencuci cangkir dan piring sebelum berangkat kerja. Tinggal di rumah peninggalan milik sang ibu yang kecil tak menyulutkan semangat gadis itu untuk terus melanjutkan hidup. Walaupun saat ini ia hanya hidupnya sendiri tapi setidaknya ia harus menepati janjinya kepada sang ibu. Dulu ketika sang ibu masih ada sang ibu selalu berpesan untuk terus melanjutkan hidup dengan baik dan bahagia. Raih semua mimpi yang ingin diraih. Karena selama sang ibu sakit banyak hal yang harus gadis itu korbankan. Termasuk kecintaannya pada musik harus ia korbankan dan memilih untuk bekerja. Dan bisa membayar semua biaya perawatan rumah sakit sang ibu. Sejak kecil gadis itu suka sekali bermain piano bahkan bakatnya diakui oleh banyak orang. Bahkan dulu ketika lulus SMA gadis di tawari untuk masuk ke sebuah universitas musik terkenal tapi gadis itu tak bisa menerimanya karena waktu itu keadaan sang ibu benar-benar tak memungkinkan untuk dirinya pergi kesana. Akhirnya ia memilih untuk melepas tawaran itu dan memilih untuk merawat sang ibu. Tapi gadis itu tak pernah merasa menyesal karena di saat-saat terakhir sang ibu ia selalu berada di samping sang ibu. Dan saat ini gadis itu sedang berusaha untuk meraih mimpinya lagi menjadi seorang pianis yang karyanya di dengar banyak orang. Gadis gigih itu bernama Laluna Fabrizio. Tapi orang-orang sering memanggilnya Luna. Luna sudah siap untuk bekerja di sebuah supermarket sebagai seorang kasir. Hari ini ia mendapat shift pagi jadi ia pun segera berangkat ke tempat kerjanya daripada nanti terlambat. Ketika ia akan berangkat ke tempat kerjanya di depan rumahnya yang kecil tapi tapi itu ternyata sudah ada Roy kekasihnya yang sudah ia pacari setahun terakhir ini. Seperti biasa Roy akan datang untuk menjemputnya ke supermarket dimana Luna bekerja. "Pagi sayang," sapa Roy ketika melihat Luna keluar dari rumahnya. "Pagi Roy. Seharusnya kamu gak usah jemput aku kalau kamu masih capek. Aku tahu kamu kemarin kerja shift malam kan?" tanya Luna yang sudah berada di hadapan Roy. Roy memang bekerja di sebuah club malam sebagai bartender disana. Sebenarnya Luna tak suka pekerjaan Roy di club malam itu karena lingkungan disana tak baik. Tapi saat ini Roy sedang butuh uang untuk membayar hutang judi dari sang ayah. Dan Roy juga bilang akan menabung agar bisa menikahi Luna. Walaupun hubungan Roy dan Luna bisa dibilang belum terlalu lama tapi Roy selalu mengatakan kepada Luna bila Roy sangat serius dengan Luna dan berencana untuk menikahi Luna ketika ia sudah memiliki uang yang cukup. Akhirnya Luna pun membiarkan Roy bekerja disana karena Luna tahu jika sebagai tulang punggung keluarga Roy dituntut untuk bisa dewasa dan mencukupi kebutuhan keluarganya. "Gak apa-apa sayang nanti setelah aku anterin kamu aku baru tidur. Mana mungkin aku biarkan kamu jalan sampai ke tempat kerja kamu. Aku gak mau melihat pacar aku kecapekan dan yang paling penting gak mau pacar aku digoda sama laki-laki di luar sana," kata Roy menjelaskan. "Ya udah kalau gitu. Nanti setelah kamu anter aku kamu langsung pulang terus istirahat." Luna pun tak lupa mengingatkan kekasihnya itu. "Iya sayangku. Udah kita berangkat sekarang aja daripada nanti kamu telat," kata Roy mengingatkan. Luna pun langsung naik ke motor milik Roy dan mereka pun segera berangkat menuju tempat kerja Luna. Karena sebentar lagi adalah shift Luna untuk bekerja. Sesampainya di sebuah supermarket yang cukup besar di kota dimana Luna tinggal Luna pun segera masuk karena waktunya benar-benar terbatas dan ia tak mau di marahi oleh bosnya gara-gara terlambat. "Luna kamu masih berhubungan sama si Roy itu?" tanya Meisya teman kerja Luna. "Iya aku masih berhubungan dengan Roy bahkan hubungan kami bisa dikatakan sudah serius dan berencana untuk menikah setelah Roy bisa membayar semua hutang judi ayahnya," jawab Luna santai. "Ya ampun Luna aku kira kamu udah putus sama Roy. Bukannya dulu kamu pernah memergoki Roy selingkuh sama Della. Bahkan mereka sudah melakukan hubungan intim tepat di depan mata kamu. Tapi kenapa kamu masih memaafkan Roy?" tanya Meisya yang tak habis pikir dengan jalan pikiran temannya itu. "Roy bilang udah minta maaf dan peristiwa dengan Della itu gara-gara Roy mabuk jadi dia gak sadar melakukannya dengan Della. Jadi aku pikir Roy benar dan aku memaafkan kesalahan Roy saat itu." Dengan santai Luna pun berkata seperti itu. "Hahahhhhh...." Meisya hanya bisa menghela nafas karena melihat temannya ini benar-benar sangat polos. Padahal ia sudah sering melihat Roy main di belakangnya. Bahkan ia sendiri sudah melihat sendiri Roy tidur dengan Della yang memang selalu genit pada setiap laki-laki. Temannya ini benar-benar polos padahal sudah banyak yang orang yang memperingatkannya tapi Luna tak pernah menggubrisnya. Luna pun kembali melakukan tugasnya sebagai kasir di sebuah supermarket yang besar di kota itu. Dan entah kenapa hari ini banyak sekali orang datang berbelanja sehingga Luna tak bisa berhenti sejenak untuk beristirahat. Bahkan ia pun harus kerja lembur gara-gara banyaknya orang yang berbelanja di supermarket ini. Dan tentu saja itu membuat Luna sangat lelah. Jam sudah menunjuk pukul 9 malam dan saatnya Luna pulang ke rumahnya. Tadi ia sempat membaca pesan dari Roy jika ia tak bisa menjemputnya karena ia harus bekerja. Dan Luna tak mempermasalahkannya. Ia masih pulang sendiri dan jarak rumah dan juga tempat kerjanya tak begitu jauh. "Aduh lapar banget. Tadi aku makannya cuma roti doang karena kasir gak bisa ditinggal," gerutu Luna sepenjang perjalanan. Hari ini bahkan untuk makan siang saja Luna hanya memakan roti untuk sekedar mengganjal perutnya yang lapar. Jadi ia pun memutuskan untuk membeli nasi goreng langganannya yang tak jauh dari rumahnya. Terkadang Luna sering berandai-andai seandainya saja sang ibu masih ada pasti ketika ia pulang kerja sang ibu pasti sudah menyiapkan makanan saat ia pulang. Tapi kenyataannya sekarang sang ibu sudah pergi untuk selamanya. Dan Luna tahu sekarang sang ibu sudah tak merasa apa itu rasa sakit lagi dan Luna pun sudah merelakan ibunya untuk pergi. Luna memandang wajah cantiknya sambil tersenyum karena hari ini Roy mengajak dirinya untuk makan malam di luar. Jadi Luna pun sudah merias wajahnya yang menurut orang-orang terlihat sangat cantik karena memang wajahnya mirip wanita latin. Dulu Luna sempat bertanya kepada sang ibu sebenarnya siapa ayahnya karena ia tak pernah tahu siapa ayah kandungnya. Tapi sang ibu hanya mengatakan jika ayahnya berasal dari Italia dan sang ibu tak pernah menyebutkan namanya. Luna sudah siap dengan dress selutut warna hitam yang membuatnya terlihat manis sekali. Di depan roy sudah menunggu dirinya jadi Luna pun keluar untuk menemui Roy. Wooow kamu kelihatan cantik banget sayang," puji Roy ketika melihat penampilan Luna. "Makasih," jawab Luna tersipu malu. Setelah itu Roy pun segera mengajak Luna untuk pergi makan malam. Luna tak tahu jika Roy memiliki maksud yang buruk kepadanya. Luna tidak tahu jika Roy akan membawa Luna ke tempat orang yang akan benar-benar mengubah hidupnya. Hidupnya yang awalnya tenang dan juga damai akan berubah penuh hal-hal mencekam dan berbahaya. Karena Roy membawa Luna ke tempat Laki-laki yang sangat di takuti oleh semua orang. Dan orang itu adalah Draco atau dengan nama asli Sebastian Philip. Kira-kira apa yang akan Luna hadapi dalam perjalanan hidupnya?? See you next chapter.... Happy reading.....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD