Aero Darkstone

1217 Words
Di sebuah ruangan yang remang-remang dan juga tercium bau darah ada beberapa orang dengan pakaian serba hitam berdiri sambil melihat kearah orang yang merupakan boss mereka. Sang boss baru saja membunuh orang yang sudah berkhianat padanya. Ia menyiksa dan di akhiri dengan membunuhnya. "Bereskan semuanya dan jika dia punya istri ataupun anak perempuan bawa dia ke salah satu club milik kita dan jadikan mereka wanita penghibur di club milik Darkstone," perintah Laki-laki itu dengan wajah yang datar. "Baik tuan Aero," jawab para anak buahnya dengan patuh. Laki-laki bernama Aero itu pun membersikan tangannya yang berlumuran darah dan tetap dengan tatapan dinginnya. Siapa yang tak kenal dengan Aero Darkstone. Anak dari seorang Philip Darkstone yang merupakan pemimpin kelompok mafia dari Spanyol. Philip Darkstone adalah salah satu pimpinan mafia yang cukup berkuasa di dataran Eropa khususnya Spanyol. Tak khayal ia memiliki banyak kekayaan dan juga kekuasan yang tak sedikit. Bahkan ia juga punya banyak bisnis yang berkembang hingga dataran Amerika. Tapi 3 tahun terakhir kekuasannya ia alihkan kepada sang putra yang bernama Aero Darkstone. Dari segi kepribadian Aero bisa dibilang tak kalah sadis dari sang papa. Ada yang bilang sejak kepemimpinan Aero ia membuat kelompok mafia ini semakin ditakuti oleh orang-orang di luar sana karena Aero terkenal dengan kesadisannya. Dan ia tak segan-segan membunuh orang-orang yang berkhianat dengannya. Bukan saja orang itu yang akan mati tapi semua keluarganya akan berakhir dengan kehancuran. Dan baru saja ia melakukannya kepada salah satu manager di club miliknya yang ternyata mengambil uangnya tanpa izin. Bukan soal banyaknya uang yang dicuri tapi ini tentang kepercayaan yang sudah di khianati oleh orang-orangnya. Dan Aero benci akan hal itu hingga ia pun membunuh tanpa belas kasih. Setelah Aero mengeksekusi orang yang berkhianat itu ia pun segera kembali ke ruang kerjanya untuk mendengarkan beberapa pekerjaan yang sudah ia berikan kepada anak buahnya. " Kita berhasil mendapatkan beberapa contract kerja baru dari beberapa klien baru. Tapi kita gagal mendapatkan kerjasama dengan kelompok Yamazaghi karena kelompok dari kelompok Draco yang berhasil mendapatkan kerjasama itu," kata salah satu anak buahnya dengan perasaan yang was-was. "Shittt..." Aero terlihat sangat marah karena lagi-lagi ia di kalahkan dengan kelompok Draco. Semua kelompok mafia berhasil ia taklukkan tapi sampai detik ini ia tak bisa menaklukkan kelompok Draco. Bahkan sampai detik ini ia tak tahu siapa identitas Draco yang sebenarnya. Padahal ia sudah mengerahkan orang-orang pintar di kelompoknya untuk mendapatkan identitas siapa Draco itu sebenarnya dan itu membuat Aero merasa frustasi. Draco benar-benar sangat misterius selain itu ia bisa mengambil klien-klien besar untuk ikut bergabung bersamanya. Dan bisnisnya pun jadi semakin berkembang dan itu membuat Aero semakin tertantang untuk mencari tahu siapa Draco sebenarnya dan akan mengalahkannya. "Saya tidak mau tahu kalian harus mencari tahu siapa identitas asli siapa Draco itu. Pastikan kita tidak akan kalah lagi dengannya. Jika kalian tidak bisa melakukannya maka nyawa kalian jadi taruhannya," perintah Aero dengan tegas. "Baik tuan akan kami laksanakan," jawab anak buahnya serempak. Setelah itulah Aero pun pergi meninggalkan tempat itu dan memilih untuk pergi ke salah satu club miliknya untuk melepaskan segala penat yang mengganggu dirinya hari ini. Ia akan bermain-main dengan beberapa wanita dan akan membawanya ke ranjangnya malam ini. Sementara itu di kediaman keluarga Darkstone tampak pemimpin kelompok mafia Philip Darkstone sedang berolahraga tembak di kediamannya yang super besar itu. Walaupun ia sudah pensiun mengurusi soal bisnis yang ia sudah bangun tapi ia tetap harus menjaga kebugaran tubuhnya. Ia harus tetap siap sedia jika ada musuh yang datang mengancam. "Bagaimana keadaan bisnis kita Tora?" tanya Philip pada orang kepercayaannya. "Tuan muda Aero benar-benar mewarisi sifat tuan yang tak memberi ampun jika ada yang mengkhianati kelompok kita. Sejak kepemimpinan tuan muda Aero juga bisnis kita semakin besar walauapun kita masih kalah dengan kelompok pimpinan draco," kata Tora menjelaskan. Philip meletakkan pistolnya dan membuka kacamata yang melindungi matanya dari latihan tembak yang ia lakukan. "Jadi sampai detik ini kita belum bisa membereskan kelompok Draco itu. Seberapa susah kita harus menghancurkan kelompok itu? Sudah berulang kali kita berusaha menghancurkan kelompok itu tapi sampai detik ini kita belum bisa menghabiskan mereka," kata Philip yang terlihat emosi. "Maaf tuan jika kami belum bisa melakukan perintah yang tuan berikan. Tapi saya yang sudah mengabdi kepada anda lebih 20 tahun baru merasakan ada kelompok yang susah sekali di hancurkan. Kelompok mafia ini memiliki pimpinan yang tidak tahu siapa identitas aslinya. Ia hanya memerintahkan anak buahnya untuk melakukan pekerjaannya. Sedang bossnya hanya mengamati dari jauh. Dan pergerakan mereka juga sulit untuk ditebak sehingga membuat orang-orang cerdas di kelompok kita kewalahan untuk mencari keberadaannya," kata Tora menjelaskan. Rahang seorang Philip Darkstone mengeras ketika mendengar jawaban dari orang kepercayaannya itu. Ia sendiri juga heran bagaimana bisa kelompok yang baru sekitar 5 tahun terakhir ini bisa menjadi kelompok mafia yang di takuti oleh semua kelompok mafia lainnya. Dan yang paling penting sampai detik ini tak ada yang pernah melihat bagaimana wajah dan nama asli dari pemimpin kelompok Draco. Mereka hanya tahu nama pemimpin kelompok itu Draco. ""Tora kamu cari cara bagaimana kita bisa mengetahui siapa pemimpin mereka dan setelah itu kita hancurkan kelompok itu. Tak ada yang boleh berjaya selain kelompok kita. Dan kamu pastikan terus awasi kinerja Aero. Ia masih terlalu muda untuk melakukan tugasnya sebagai pemimpin yang baru. Walaupun saya tahu jika Aero sudah memiliki kemampuan untuk menjadi pemilik yang tangguh menggantikan saya," perintah Philip. "Baik tuan saya akan menjalankan semua perintah dari tuan," jawab Tora mengerti. Setelah itu Tora pun pergi dari hadapan Philip. Sedangkan Philip meminum wiski yang selalu menemaninya jika moodnya sedang buruk. "Kita tunggu saja nanti. Saya pastikan akan menghancurkan kelompok Draco," kata Philip dengan penuh janji. Di sebuah club yang penuh hingar bingar suara musik yang membuat siapun yang mendengarnya bisa merasa happy. Tentu saja tak sekedar musik yang membuat para pengunjung happy tapi juga ada banyak alkohol, obat terlarang, serta para wanita cantik yang bisa memuaskan nafsu siapapun yang punya uang besar tentunya. Dan di sebuah ruang VVIP tampak 3 Laki-laki tampan dengan beberapa wanita cantik tentunya sedang asyik menikmati alkohol yang mereka pesan. "Aero kenapa itu muka kucel amat? Ada masalah?" tanya Erick yang merupakan sahabat Aero. "Erick kamu jangan coba-coba ganggu Aero dulu hari ini harinya sedang sangat buruk," kata Patrick yang juga sahabat dari Aero juga. Aero tak peduli dengan ucapan para sahabatnya itu. Saat ini ia benar-benar butuh minum karena moodnya sedang sangat buruk. "Erick berapa lama kamu tahu identitas Draco itu? Ini sudah terlalu lama dari apa yang kamu kerjakan sebelumnya?" tanya Aero pada Erick yang seorang programer sekaligus peretas yang cerdas. "Sorry Aero untuk kasus Draco ini aku butuh waktu yang lebih lama lagi untuk pertama kalinya aku menemukan lawan sepadan. Aku butuh waktu lagi untuk bisa masuk ke sistem mereka karena sepertinya mereka punya programer yang sangat handal. Karena ketika aku mencoba masuk mereka selalu saja berhasil menggagalkan apa yang aku lakukan. Jadi aku butuh waktu lagi," jawab Erick dengan santainya. "Shittt....." Lagi-lagi Aero mengumpat gara-gara ia selalu mendapatkan jalan buntu jika harus berurusan dengan kelompok Draco. Ia semakin penasaran siapa sebenarnya draco itu sebenarnya. "Erick kamu pastikan segera mendapatkan identitas siapa Draco itu sebenarnya. Aku ingin segera menghancurkan dia dengan tangan aku sendiri," kata Aero penuh emosi. Dan Aero pun memilih untuk menghabiskan rasa kesalnya dan memuaskan nafsunya bersama para wanita yang ia bayar mahal untuk memuaskan dirinya. Setelah ini cerita akan dimulai.... See you next chapter.... Happy reading...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD