Air mata sudah mengalir dengan derasnya dari mata Luna. Nafasnya pun seakan sesak karena mendengar orang luar menghina ibunya dengan seenaknya saja. Kenapa dia begitu mudahnya menghina sang ibu padalah ia tak tahu apapun tentang sang ibu. Dan sekarang Luna berdiri tepat di depan wanita yang merupakan istri dari daddynya dengan sorot marah. "Saya tahu jika anda dan putri anda tidak pernah suka dengan kehadiran saya disini. Saya tak mempermasalahkan hal itu karena saya datang kesini untuk menghormati undangan yang Daddy berikan kepada saya. Dan jika anda pikir kalau kedatangan saya di kehidupan Daddy hanya untuk bisa menikmati harta kekayaan dan juga nama besarnya saja anda salah besar. Saya tak butuh semua itu. Dan saya juga pastikan jika saya tak akan pernah meminta sepersen uang pun dar

