25. Prahara Makan Malam

2148 Words

Ibu: Cantik   Satu balasan itu cukup membuat hati Ariano tenang setelah dibuat gelisah hampir seharian. Setelah foto Nadira yang Ariano kirimkan pada Asmarini, ibunya itu tidak membalas apa-apa. Bahkan sampai jam makan siang pun, Ariano masih tidak mendengar apa-apa lagi darinya. Mengenal baik watak sang ibu tentu saja wajar bagi Ariano untuk merasa gelisah.   Menjelang sore hari, Ariano sedang mengecek website pemesanan tiket pesawat untuk membeli tiket penerbangannya ke Solo ketika ponselnya berdering. Ariano melirik ke layar ponsenya yang tergeletak di meja untuk melihat siapa yang menghubunginya. Ketika mendapatkan ‘Ibu’ di layar ponselnya, Ariano seketika merasakan aliran darahnya dipompa lebih cepat dari biasanya. Dengan cepat Ariano menerima panggilan itu.   “Halo?”   “Mas,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD