Lapar

1207 Words

Betari mengenakan gaun putih panjang. Rambutnya disisir rapi, dia juga dirias sederhana. Dia mematut ke depan cermin.  "Cantik ya?" tanya Betari.  "Lumayan, lebih cantik aku di masa muda," kata perempuan itu. Dia sibuk membaca kertas-kertas laporan. "Kita sebaiknya menekan Airlangga, namun pertahanan rumahnya susah ditembus. Satu-satunya cara adalah kita menangkap Kiandra. Ada di mana dia?"  "Ada di wilayah Candra, cuma di sana yang belum kita masuki," tegas Betari. "Aku akan membuat pengumuman secara nasional, bahwa Arunika adalah musuh Kota Sabin. Dia adalah manusia wewe yang berusaha meleyapkan kota ini. Bagaimana?"  "Tidak perlu. Kita sudah memberikan pengumuman itu dan mereka bahkan belum melaporkan pernah bertemu dengan Arunika. Ganti dengan ide lain." Betari merengut. "Kau tahu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD