Arunika menaiki motor sampai di dekat pusat kota. Dia menyuruh Ardian untuk menjual motor tersebut dan mereka akan naik bus cosmos menuju wilayah bangsawan yang lain. “Kenapa pakai bus? Bukankah lebih aman naik motor? Tanya Ardian. “Kalau naik bus, kita bisa tidur nyenyak,” jawab Arunika. Ardian hanya menyengir saja. “Rupanya umur memang nggak bisa bohong,” ledek Ardian. Arunika memukul lengan Ardian. Dasar bocah ini, kemarin berlaku hormat layaknya bawahan, sekarang sudah berani meledek umur pada Arunika. Namun dia tidak marah, hanya kesal sedikit. Dia lebih senang hubungannya dengan Ardian seperti teman. Akan sangat canggung kalau mereka bersikap atasan dan bawahan, bagaimanapun Arunika tidak tahu kepan perjalanannya akan berakhir. “Non, sini sembunyi,” Ardian menarik lengan Arunik