"Seorang bangsawan menjadi manusia wewe dan merusak pusaka keluarga sendiri? Apa dia gila!" Arunika berteriak saking kagetnya. "Cinta membuat segalanya buta." Bagaskara bernyanyi. "Gara-gara cinta?" tanya Arunika memastikan. "Iya, si manusia wewe ini tidak direstui oleh keluarganya. Dia sudah mencoba banyak cara, namun tidak berhasil. Jadi dia menempuh jalan pintas. Bekerja sama dengan wewe, dan merusak pusaka keluarga. Dia berpikir dengan demikian dia akan bersatu dengan cintanya," cerita Bagaskara. "Apakah dia berhasil mendapatkan cintanya?" Arunika penasaran dengan ending cerita itu. "Malangnya tidak. Si perempuan tewas. Dibunuh oleh manusia wewe lain, karena ternyata dia sedang hamil." "Astagaa..." Arunika bergidik ngeri. Dia merasa kisah itu sangat tragis. "Dan si lelaki itu?"