Bayu ke kamar Arunika, dia ingin melihat wajah gadis itu sebentar. Namun sebentar baginya ternyata lama, buktinya Kiandra sudah kembali ke kamar itu. "Kau penguntit ya?" tuduh Kiandra. Bayu hanya tersenyum miring. Dia sendiri juga bingung dengan dirinya sendiri. "Kau sudah bicara dengan Naraya? Dia nampak mau bunuh diri. Kalau dia manusia, sembilan nyawa tidak cukup untuknya," kata Bayu. Kiandra membuka pintu dengan lebar. Eksrepesinya berubah dingin. "Kalau kau sudah selesai, silahkan pergi. Aku mau tidur." Bayu ingin berbicara lagi mengenai Naraya, namun reaksi Kiandra membuatnya ragu. "Besok kita akan naik kapal, menuju kota. Bangunkan pagi-pagi sekali Arunika. Dia selalu bangun siang." Sorot matanya berubah lembut ketika menyebut nama Arunika, dan Bayu spontan menatap gadis yang s