"Mana kunci mobil Bapak?"
Aku menjemput atasanku di sebuah club malam setelah mendapatkan telepon dari bartender sana.
Atasanku yang bernama Dewa itu mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya dan aku langsung meraihnya.
Pak Dewa sedang patah hati. Seseorang yang disukainya, tak lain adalah temanku sesama karyawan di kantor juga, tak ingin didekati oleh Pak Dewa yang jelas-jelas menyukainya. Temanku yang bernama Chintya itu sepertinya belum move on dari mantan tunangannya dan tak ingin membuka hati untuk siapa pun, termasuk Pak Dewa yang mengejarnya. Orang seperti Pak Dewa yang parasnya begitu tampan dan diidamkan banyak perempuan tak membuat Chintya melirik lelaki itu. Chintya memintaku mengatakan apa adanya pada Pak Dewa, jika dia tidak sedang ingin didekati oleh siapa pun. Chinty
