part 6

1193 Words
Matahari mulai menyinari seluruh dunia, tapi dua insan yang sedang bersembunyi di balik selimut tidak ada tanda-tanda akan bangun, yah Bintang dan Rayan masih belum bangun padahal jam sudah menunjukan jam 07 pagi, Bintang yang terusik tidurnya dengan silaunya matahari menyembunyikan wajahnya di bawah ceruk leher Rayan yang Bintang anggap sebagai gulingnya yang semalam iya peluk, Rayan pun mulai terbangun dari tidurnya saat merasa lehernya sedang di endus-endus oleh bintang, namun karna Rayan masih merasa ngantuk dan enggan untuk bangun, akhirnya Rayan membiarkan Bintang berbuat sesukanya. "Apa aku terlalu kangen ya sama Dady?, sampai aromanya pun masih tercium jelas di indra penciumanku.!" gumam Bintang lirih tanpa membuka matanya, Rayan yang mendengar gumaman bintang tersenyum tipis, lama-lama Bintang mencium leher Rayan semakin dalam hingga Rayan merasa geli, karena bintang mulai curiga dan mulai sadar ini bukan halusinasi, akhirnya Bintang meraba leher Rayan lalu turun ke d**a Rayan, Rayan yang mendapat sentuhan lembut di dadanya dari tangan lentik bintang langsung dengan spontan menahan tangan Bintang di dadanya, Bintang yang tangannya dipegang oleh seseorang secara tiba-tiba langsung membuka matanya dan menatap wajah Rayan. "Akh.. sial !, masak halusinasi senyata ini," lirih Bintang yang masih belum percaya dengan kehadiran Rayan, Rayan yang melihat tingkah Bintang jadi semakin gemas. Cup cup Rayan langsung mendaratkan kecupan singkat di bibir Bintang membuat Bintang melotot tak percaya. "Apa dengan begini masih belum percaya…?" tanya Rayan lembut. "Morning kiss Beby," ucapan selamat pagi dari Rayan membuat Bintang langsung memeluk Rayan dengan erat. Dady…! hiks hiks..! Dad, Bintang udah gak kuat hiks !!" Bintang langsung memeluk Rayan erat sambil menangis menumpahkan segala kesedihan yang dialaminya tadi malam. Sttt…! berhentilah menangis, bersiap mandi lalu kita pergi, kita sudah tidak punya banyak waktu, sebentar lagi orang-orang yang diberi tugas oleh papamu untuk mencarimu akan sampai ke lokasi ini !!" kata Rayan beritahu Bintang, hingga Bintang langsung melepaskan pelukannya. "Tidak perlu mandi Dady, ayo berangkat, nanti keburu papa sampai di sini, aku belum siap buat pulang kerumah, aku belum siap mendengar perdebatan mereka…!" kata Bintang dengan tangisan yang semakin kencang. "Beby, dulu kamu juga selalu begini, tapi tidak separah ini, apa papa mu sampai menyakiti fisik mu hmm ?" tanya Rayan dengan nada seriusnya. "Aku di Tampar sama papa saat aku mengatakan kalau aku merasa tidak pernah dianggap masih ada di dunia ini ,,, jeda Bintang, "Dady, aku tidak pernah memohon pada mereka agar aku dilahirkan di dunia ini, aku tidak pernah berharap akan menjadi bagian keluarga mereka jika hadirku hanya menjadi beban mereka, mereka selalu berdebat dan saling menyalahkan bahkan saling melempar aku ini anak papa oleh mama dan begitupun sebaliknya, bahkan aku menyesal telah hadir di dunia yang hanya menjadi beban bagi mereka, sejak kecil aku yang selalu jadi permasalahan di antara mereka, kenapa sih dad tuhan memberiku cobaan seberat ini, padahal semua orang dan bahkan Dady tau kalau aku tidak semampu itu, andai mati itu tidak dianggap dosa aku lebih memilih… "Sssttt… jangan diteruskan !!" cegah Rayan tegas dengan meletakkan jarinya di bibir Bintang, bintang pun spontan menghentikan ucapannya. "Bukan hadirmu yang menjadi beban bagi mereka, tapi merekalah yang tidak bersyukur dengan kehadiran kamu, jangan pernah mengingat rasa sakit itu tapi jangan pernah jugak kamu melupakan mereka, bagaimana buruknya perlakuan mereka, mereka tataplah orang tua kamu, tapi Dady minta, kamu tetap bahagia anggap saja kamu hanya milik Dady, ok !!" sara Rayan panjang lebar membuat Bintang mengangguk mengerti. "Sekarang bersiaplah, waktu kita tidak banyak, Dady jugak ada urusan pekerjaan yang tidak bisa ditunda lagi ," kata Rayan yang langsung dipatuhi oleh Bintang, Bintang masuk ke kamar mandi untuk mandi sekilat mungkin, setelah selesai dengan urusan mandinya barulah di ganti Rayan. Saat ini Rayan dan Bintang sudah ada dalam jet pribadi Rayan, Bintang tidak melepaskan rangkulannya di lengan Rayan, Rayan sendiri jugak tidak mempermasalahkan hal ini. "Baby, perjalanan masih lama, tidurlah biar kamu tidak kecapean, aku tidak mau kamu nanti di sana tidak sehat gara-gara kecapean !!,"perintah Rayan yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Bintang. "Ada apa?" tanya Rayan saat melihat wajah Bintang yang sudah menyeramkan. "Apa Dady selalu membawa para wanita jika ingin keluar kota?" Tanya Bintang penuh selidik "Beby, aku memang b******n yang memiliki gadis simpanan yaitu kamu, tapi Dady tidak se b******n itu dengan Gonta ganti pasangan dan celup sana sini, apa aku pernah melakukan kebejatan terhadapmu, tidak kan?," jawab Arga serius agar Bintang tidak berpikiran buruk tentang dirinya. "Ya siapa tau Dady tidak bisa menyalurkan kenikmatan pada bintang, terus mencari pelampiasan pada wanita lain..!" jawab Bintang yang masih belum mempercayai nya. "Bahkan disini pramugarinya jugak cantik-cantik semua, bisa saja kan Dady jugak menyantap,,,,, "Jika aku memang sangat menginginkan pelampiasan nafsuku, untuk apa harus mereka hah?, aku bisa saja memintamu untuk melayaniku, tapi kenyataannya sampai sekarang aku masih mampu untuk menahan diri kan, bahkan kamu tau sendiri bagaimana aku menahan nafsuku saat bersamamu, sangat tersiksa Beby, kamu boleh menganggap ku sebagai pria b***t yang menjadikanmu sebagai simpanan ku, tapi aku tidak terima jika kamu menganggap ku suka menabur benih di sembarang wanita, jika aku mau, aku bisa saja menabur benihku di rahimmu, tapi kamu tidak lupa kan sama yang Dady ucapkan, Dady hanya melakukan itu jika sudah ada ikatan pernikahan, kamu mengerti apa yang Dady katakan ?," Rayan memberi kejelasan panjang lebar pada Bintang, padahal Rayan sendiri tidak suka bicara panjang lebar, tapi kalo sama Bintang rasanya tidak ada batasan untuk bicara panjang lebar, Bintang yang mendengar ucapan Rayan merasa terharu, memang begitu kenyataan nya, Rayan selalu menahan untuk tidak membobol keperawanan Bintang, jadi sampai saat ini Bintang masih virgin, walau tidak virgin-virgin amat, karna apa?, Karna Rayan hanya hanya memberi kenikmatan sebatas sentuhan jari saja tidak lebih. "Apa Dady mencintai bintang?," tanya Bintang tiba-tiba membuat Rayan bingung untuk menjawabnya, Rayan ingat betul tentang ucapan Bintang waktu pertama kali menerima tawaran untuk menjadi simpanan Rayan, Bintang pernah memperingati Rayan agar tidak terlibat dengan urusan hati, padahal kenyataannya Rayan sudah dari awal bertemu mimang jatuh hati pada Bintang, hanya saja Rayan langsung menyetujui ucapan Bintang karna bagi Rayan untuk urusan hati Rayan akan membuat Bintang jatuh cinta padanya. "Kenapa Dady Diam saja?" tanya Bintang yang mulai terlihat kecewa. "Beby, kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal ini hmm, apa kamu sudah bosan?" Tanya Rayan dengan suara lembutnya. "Aku tidak pernah bosan Dady, aku hanya ingin tau, siapa perempuan yang ada di sini?" Jawab Bintang dengan melempar pertanyaan sambil menunjuk ulu hati Rayan, Rayan langsung menggenggam tangan Bintang dan menekan di dadanya sendiri. "Di sini hanya ada kamu, percayalah…! kamu akan tau siapa wanita yang aku cintai, tapi tidak sekarang, OKE " kata Rayan sambil menarik kepala Bintang untuk bersandar di dadanya. "Kenapa aku tidak boleh tau sekarang Dady?" Tanya Bintang lirih sambil memeluk pinggang Rayan dengan erat. "Belum saatnya Beby, sudah sekarang kalau kamu tidak mau tidur di dalam, kamu bisa tidur disini," Jawab Rayan, lalu mulai mengelus lengan Bintang dengan lembut, Bintang yang menikmati elusan lembut dari tangan Rayan mulai mengantuk, tak lama kemudian Bintang mulai tertidur, Rayan yang mendengar suara Bintang mulai beraturan, mengangkat tubuh Bintang untuk di pindahkan ke dalam kamar pribadinya, Rayan membaringkan tubuh Bintang dengan pelan, lalu Rayan ikut berbaring di samping Bintang, Rayan mengecup kening Bintang lama. "I LOVE YOU BEBY!!." kata Rayan sebelum matanya terpejam menyusul Bintang
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD