part 7

1013 Words
Setelah jam menunjukkan jam 03 sore, Rayan dan bintang sudah sampai di apartemen Rayan. "Dady,, kita berapa hari disini?," tanya bintang. "Hanya 3 hari saja, kenapa?," Tanya Rayan sambil mengelus wajah cantik Bintang. "Tidak apa-apa kok Dad ," jawab bintang singkat sambil tersenyum menampilkan deretan giginya dan gigi gingsulnya. "Dady tinggal ke kantor tidak apa-apa kan?, hanya sebentar kok, nanti jam makan malam aku pulang." pamit Rayan yang di jawab anggukan cepat oleh bintang. "Nanti habis makan malam, ajak Bintang jalan-jalan ya dad ..!" pinta bintang yang langsung dijawab anggukan oleh Rayan. "Jangan kemana-mana sebelum Dady datang!" Kata Rayan memperingati bintang. "Tenang aja Dady, bintang kan tidak tau daerah sini, mana bisa bintang pergi." Kata bintang dengan memberi tanda hormat pada Rayan. "Baiklah, Dady pergi dulu…!" pamit Rayan, lalu mengecup kening bintang lama. Setelah kepergian Rayan, bintang memberi kabar pada Dinda sahabatnya. 'Bestie, jika ada yang mencariku jangan sampai kamu memberitahunya, aku sedang di luar Kota ikut Dady, aku ingin menenangkan pikiranku dulu' isi pesan bintang. Di Indonesia Dinda sedang di interogasi oleh anak buah Wira, tiba-tiba ponsel Dinda menyala ada notifikasi tanda pesan masuk, Dinda mengambil ponselnya dan membuka isi pesan yang ternyata dari sahabatnya. Setelah Dinda membaca isi pesan tersebut, Dinda melotot kaget, namun, secepat kilat Dinda merubah raut wajahnya, agar tidak terlihat jika dirinya sedang panik takut ketahuan oleh orang-orang Wira kalo itu pesan dari bintang. "Nona tidak perlu takut, kita tidak akan menyakiti Non Dinda, kalo Non Dinda memberitahu kami dimana Non bintang berada!" ucap salah satu bodyguard Wira. "Tapi aku benar-benar tidak tau, terakhir aku ketemu sama bintang, itu pas aku antar bintang kerumahnya, dan setelah itu aku langsung pulang dan tidak tau lagi masalah bintang, bahkan aku tidak tau kalau bintang pergi." Jawab Dinda memasang wajah seriusnya agar tidak terlihat jika sedang berbohong. "Baiklah, jika Non Dinda mendapat kabar dari Non bintang segera beri tahu kami" ucap pria yang mengintrogasi Dinda, Dinda hanya menjawab dengan anggukan, setelah itu mereka pergi dari rumah Dinda. Setelah Dinda memastikan mereka pergi, Dinda menghubungi bintang dengan panggilan video. Tutt tutt tutt "Hei Bestie!!," sapa bintang di seberang, "Bintang, elo gila ya?,kenapa harus pergi sejauh itu?" Tanya Dinda dengan nada geramnya. "Memangnya aku harus kemana lagi Din, kan Dady tujuannya mimang kesini" jawab bintang santai seperti orang yang tak punya dosa, "Bin,, kapan pulang?, elo gak kasian sama nyokap Lo?, nyokap Lo terus nangis, dan ,,, Ah ceritanya panjang, gue akan cerita sama Lo nanti tengah malam aja, aku takut sekarang di sekitar rumah masih ada bodyguard bokap Lo" kata Dinda menjeda ceritanya. "Baiklah, aku tunggu entar malam aja" kata bintang lalu panggilan pun terputus. Di rumah bintang Fatma tiada hentinya menangisi kepergian bintang, Fatma hawatir bintang akan benar-benar pergi dari rumah. "Mana bintang mas..?" Tanya Fatma saat melihat kepulangan Wira, "Bintang pergi, aku jugak tidak tau bintang pergi kemana, tapi kata orang-orang ku, ada seseorang yang membawa bintang pergi!" Jawab Wira yang berhasil membuat Fatma kembali murka, "Kamu tau bintang pergi dengan di bawa orang mas, lalu kenapa kamu pulang hah?, kenapa kamu tidak menyusul bintang, apa kamu tidak berpikir bagaimana jika orang itu bukan orang baik-baik, bintang pergi itu jugak karna kesalahan kamu Mas, ingat baik-baik Mas, meskipun aku tidak pernah ada waktu buat bintang, tapi aku tidak pernah menyentuh atau menyakiti fisiknya, aku yang mengandung bintang tidak pernah bermain tangan, dan kamu seenaknya saja menampar nya!" Murka Fatma tak bisa lagi mengendalikan emosinya. "Jika kamu tidak bisa menemukan bintang, biar aku yang mencarinya !!" kata Fatma lalu pergi menaiki tangga meninggal kan Wira yang masih terdiam, muncul rasa sesal karna sudah menampar bintang. "Mau kemana kamu?" tanya Wira datar saat melihat Fatma membawa koper besarnya, "Kalau sampai bintang benar-benar pergi, aku jugak akan pergi, aku akan menggugat cerai" jawab Fatma datar dan membuat Wira melayangkan tangannya ke udara, namun Wira tidak sampai menamparnya, "Kenapa mas,,,? kenapa hanya diam saja, tampar aku seperti kamu menampar bintang, agar aku jugak bisa merasakan apa yang bintang rasakan, tampar,,!" Raung Fatma semakin emosinya tak terkendali. "Fatma, aku janji akan mencari bintang sampai ketemu, tapi aku mohon jangan pernah mengucapkan kata cerai…!" pinta Wira dengan nada mohonnya, sebenarnya meskipun Wira sering menyalahkan Fatma mengenai bintang, bukan karna Wira membenci atau sudah tak mencintaimu Fatma lagi, tapi karna mereka jarang bersama membuat hubungan mereka tak seharmonis seperti pasangan pada umumnya. "Aku mohon, aku janji, setelah aku menemukan bintang aku akan berubah" pinta Wira lagi dengan masih memohon pada Fatma. "Aku akan memberimu waktu untuk mencari bintang, aku akan kembali jika bintang sudah di temukan" kata Fatma datar sambil menarik kopernya untuk keluar dari rumah megah itu, Bik Asih sendiri yang melihat keadaan rumah tangga majikan nya yang hancur menangis sedih, bik asih selalu berdoa agar bintang masih diberi kesempatan merasakan bahagianya berkumpul bersama kedua orang tuanya. "Bik, segera kabari aku jika bintang sudah di temukan" pesan Fatma pada bik asih sambil mengusap air matanya. "Nyonya akan pergi kemana?" tanya Bik asih "Untuk sementara waktu saya mimang akan pergi bik, tapi Bibik tenang aja, aku tidak akan jauh dari sini, aku hanya ingin memberi pelajaran pada tuan" jawab Fatma sambil menampilkan senyum ramahnya, "Baiklah Nyonya, saya akan memberi Nyonya kabar jika Non bintang sudah ditemukan" ucap Bik asih sambil membungkukkan badannya seperti biasa sebagai tanda hormat nya. Dari dekat tangga Wira melihat Fatma yang mulai melewati pintu untuk keluar, Wira benar-benar menyesal membuat bintang pergi dari rumah ini, andai saja dia tidak menampar nya mungkin Bintang tidak akan pergi, dan Fatma tidak akan mengatakan cerai padanya, sekarang tidak hanya status sebagai seorang papa yang terancam, bahkan pernikahan nya juga akan terancam, Wira hanya menatapnya dengan tatapan menyedihkan, bik asih yang melihat Wira yang menyedihkan sangat kasihan, tapi mengingat ucapan Fatma yang hanya memberi pelajaran saja pada Wira membuat bik asih pergi meninggalkan Wira, Wira terus menatap pintu yang dilewati Fatma, Wira berjanji akan menyelamatkan pernikahan nya dan jugak menemukan bintang, Wira akan memulai nya dari awal memperbaiki hubungan dengan sang anak dan jugak sang istri, Wira tidak ingin keluarganya jadi berantakan karna perbuatan nya sendiri, Wira akan mulai memperbaiki kesalahannya dengan menyatukan keluarganya kembali. "Fatma ......
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD