Case Development XX: Death is Part of Life

1807 Words
Kasus Song Qiaotong memang telah diputuskan dan hampir mencapai akhir, tetapi dia masih belum dipindahkan ke lapas yang ada di distrik Y karena kelalaian para petugas ketika mereka berkomunikasi dengan polisi yang ada di distrik Y. Jadi pemindahan Song Qiaotong akan dilakukan hari ini. Tetapi secara mengejutkan, Song Qiaotong yang jarang berbicara dan lebih memilih untuk bungkam selama kasus persidangan dan peradilannya diputuskan, meminta petugas untuk bertemu dengan Si Zhui dan petugas menyetujui hal itu ketika mereka juga mendapatkan persetujuan dari Si Zhui. Jing Yi akan selalu pergi bersama dengan Si Zhui, keduanya tampak tidak biasa jika salah satu diantaranya tidak ada. Mereka seperti dua serangkai yang tidak bisa dipisahkan, seperti baju dan celana, juga seperti rokok dan korek api, mereka harus pergi berdua kemana-mana, terkecuali kembali ke rumah masing-masing. Dan ketika mengetahui bahwa putri nyonya Song meminta Si Zhui untuk bertemu dengannya, Jing Yi tidak bisa tidak menggoda rekannya itu. "Apa yang terjadi antara kalian berdua? Apakah kalian memiliki sebuah hubungan yang tidak bisa dijelaskan ?"Jing Yi menyikut lengan Si Zhui. Si Zhui berkata dengan suara lembut seperti biasanya, terdengar sangat lembut seperti tahu sutra, "Jangan berpikir terlalu jauh, tidak ada yang terjadi diantara kami berdua. Dia ingin bertemu denganku karena dia ingin menyampaikan sesuatu hanya itu saja." Song Qiaotong telah menunggu Si Zhui di sebuah ruangan khusus. Tangan gadis itu masih di borgol , dia tampak tenang duduk di ruangan yang hanya ada kursi dan meja tanpa adanya benda-benda lain di sekitarnya. "Masuklah, aku tidak akan ikut masuk." Kata Jing Yi, "Dia pasti tidak nyaman ketika melihatku, itulah mengapa dia hanya ingin bertemu denganmu." Si Zhui mengangguk, dia kemudian membuka pintu ruangan dan gadis itu menoleh. Tampak sangat mengejutkan bahwa Song Qiaotong juga bisa tersenyum. Ini adalah kali pertama Si Zhui melihat gadis itu tersenyum, tidak bisa dipungkiri Si Zhui juga tanpa sadar melengkungkan bibirnya. Si Zhui duduk di kursi yang ada di depan Song Qiaotong,ndia memulai pembicaraan terlebih dahulu dengan topik-topik ringan, "Nona tampak lebih baik, ekspresi di wajah nona juga sudah tampak begitu tenang dibandingkan terakhir kali kita bertemu." Song Qiaotong mengangguk sekali, sebelum akhirnya berkata, "Aku adalah penjahat yang membunuh ibu kandungnya sendiri. Tentu saja aku merasa bersalah, tetapi aku akan sebisa mungkin menebus nya di dunia ini. Terima kasih karena petugas Lan telah membantuku membayar 1% kesalahanku pada ibuku." Si Zhui tampak tidak nyaman ketika dia mendengar ucapan Song Qiaotong itu. Tanpa sadar tangan kirinya menggaruk telungkuknya, dia menggigit bibirnya ketika berkata, "Semua keputusan ada di tanganmu. Aku hanya berusaha karena aku tahu menyesali sesuatu di akhir itu adalah ketidaknyamanan yang benar-benar membuat kita merasa…., Yah kau tahu lah aku tidak perlu mengatakannya." Menyadari bahwa waktunya tidak banyak dan dia harus segera pergi meninggalkan kantor polisi untuk kemudian menuju ke lapas yang ada di distrik Y, Song Qiaotong segera mengutarakan pemikirannya pada Si Zhui, "Aku melihat pemberitahuan mengenai ayah.." Song Qiaotong tiba-tiba berhenti dan tidak melanjutkan ucapannya selama beberapa detik. Hingga akhirnya Song Qiaotong berkata, "Aku mendengar pemberitahuan bahwa Presdir Song Group terlibat dalam kasus narkoba. Aku mendengarnya dari beberapa petugas yang tidak sengaja bergosip saat mereka bekerja." Si Zhui tahu bahwa gadis itu sangat membenci ayahnya, walaupun demikian, dia tidak ingin menjelek-jelekkan Song Manchu secara langsung di depan Song Qiaotong. Jadi dia lebih memilih untuk mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa. "Aku mungkin bisa membantu kalian." Timpal Song Qiaotong. Kali ini Si Zhui tampak tertarik, ekspresinya seketika berubah, seolah-olah dia telah menemukan buruan yang seharusnya dia tangkap. Si Zhui masih bersikap hati-hati ketika dia berkata, "Apa maksud nona?" "Kalian tidak akan bisa menemukan bukti apapun karena orang itu akan menyembunyikannya begitu rapat. Kalian tidak akan menemukan barang bukti apa pun di rumahnya ataupun di kantornya. Aku tidak bisa memastikan hal ini, tetapi aku tahu satu tempat yang bisa saja digunakan oleh orang itu untuk menyimpan bukti-buktinya." Kata Song Qiaotong. Si Zhui mengerutkan dahinya, "Boleh aku bertanya dimanakah itu?" "Aku memiliki nenek dan kakek dari sisi ayahku dan mereka meninggal setahun yang lalu. Yang satu meninggal karena sakit, sedangkan kakekku meninggal karena kecelakaan. Sulit untuk mengatakan ini, tetapi manusia itu terlibat dalam kecelakaan yang menimpa kakekku." Song Qiaotong sama sekali tidak ragu ketika dia mengatakan hal ini. Kata-katanya mengalir seperti aliran sungai, terdengar alami dan tidak dibuat-buat. Si Zhui benar-benar terkejut ketika dia mendengar ucapan dari Song Qiaotong itu. Mantan Presdir Song Group sebelum Song Manchu, memang dinyatakan meninggal karena kecelakaan, tetapi kasus itu segera ditutup. Si Zhui menyadari hal itu, namun kasus itu tidak berada yurisdiksi Letnan Chen, jadi mereka tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa memantau berita itu saja. Tetapi siapa yang menyangka kasus yang resmi ditutup setahun yang lalu itu tiba-tiba dibuka kembali oleh sang cucu, Song Qiaotong? Si Zhui, "Nona, maafkan aku karena mengatakan hal ini. Tetapi jika kebencian mu terhadap ayahmu membuatmu mengatakan…" Si Zhui belum menyelesaikan ucapannya itu, tapi Song Qiaotong sudah terlebih dahulu menyelanya dengan berkata, "Aku memang membenci ayahku lebih dari aku membenci iblis yang ada di dunia ini. Tetapi apa yang aku katakan benar adanya dan aku tidak mengarang cerita. Aku menyimpan bukti itu di rumah pemakaman tempat abu kakekku di semayamkan. Di dalam kotak abu itu aku menyimpan flashdisk yang berisi rekaman keterlibatan ayahku atas kematian kakekku. Petugas Lan, kau bisa mengeceknya di sana. Sementara, bukti-bukti lain yang mungkin kau cari, kau bisa mencarinya di rumah mendiang kakek dan nenekku yang ada di distrik Pudong." Bersamaan dengan tertutupnya mulut Song Qiaotong, dua orang polisi wanita masuk ke dalam ruangan untuk membawa Song Qiaotong pergi. Sebelum pergi, Si Zhui mengganggukan kepalanya pada Song Qiaotong dan berkata, "Jaga dirimu baik-baik di sana nona, begitu keluar nanti kau harus menjadi orang yang lebih baik." Song Qiaotong pergi dan langsung dibawa ke lapas yang ada di distrik Y. "Apa yang dia katakan padamu?" Jing Yi sudah menunggu Si Zhui dengan rasa penasaran yang cukup tinggi dan sebelum pertanyaannya itu dijawab oleh Si Zhui, dia kembali mengajukan pertanyaan baru, "Apakah dia menyatakan perasaannya padamu?" Si Zhui, "…." Si Zhui tampak sangat terburu-buru. Dia berjalan dengan langkah kaki yang cepat menuju ke ruangan letnan Chen. Sementara Jing Yi mengikutinya dengan pertanyaannya yang masih belum dijawab oleh Si Zhui. Jing Yi menggerutu ketika dia berjalan di belakang Si Zhui, "Ayolah, apa kau tidak ingin mengatakannya padaku?" Si Zhui tersenyum dan berbalik. Jing Yi yang berjalan begitu cepat di belakangnya hampir menabrak Si Zhui. Si Zhui, "Dia mengatakan sesuatu perihal ayahnya, kita harus segera melaporkannya pada letnan." Keduanya memasuki ruangan letnan Chen dan Si Zhui langsung menceritakan apa yang telah dia dengar dari Song Qiaotong pada letnan Chen dan juga Jing Yi. Letnan Chen masih sangat santa, tidak nampak terkejut sekali pun, tetapi Jing Yi tentu saja telah menunjukkan reaksi yang sangat berlebihan. Dia begitu bersemangat dan merasa tidak bisa menunda penyelidikan ini lebih lama lagi. Ketiganya baru saja akan pergi untuk menyelidiki kasus Song Manchu, tetapi ponsel letnan Chen sudah terlebih dahulu berbunyi. Dia menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal. Letnan Chen menjawab telepon itu dan mendengarkan sang penelpon berbicara. "Aku akan segera kesana, tolong nona tunggu kami." Kata letnan Chen seraya mematikan sambungan teleponnya. "Nona Bai Rong yang menelepon. Dia mengatakan bahwa dia ingin mengatakan sesuatu pada kita. Kita harus segera ke sana." Ketiganya langsung bertolak dari kantor polisi menuju ke rumah sakit anak yang kemarin mereka datangi. Macet di kota Shanghai adalah hal yang umum, apalagi saat cuaca hujan yang datang disaat tidak tepat seperti ini. Jing Yi sudah merasa bosan setengah mati, dia merasa ingin segera keluar dari mobil dan berlari ke rumah sakit. Setelah satu jam terlibat dalam kemacetan panjang, letnan Chen dan kedua juni-o-rnya akhirnya sampai di rumah sakit. Letnan Chen sebelumnya telah diberitahu oleh Bai Rong bahwa wanita itu akan menunggunya di taman rumah sakit, tetapi ketika letnan Chen dan kedua junior nya pergi ke taman rumah sakit, mereka sama sekali tidak melihat wanita itu. Dan sebagai gantinya letnan Chen, Jing Yi, dan Si Zhui akhirnya pergi ke kamar tempat putri Bai Rong dirawat. Mereka baru saja sampai di koridor di mana salah satu ruangan itu adalah tempat putri Bai Rong dirawat. Namun mereka nampaknya tidak bisa masuk ke dalam ruangan itu mengingat ada beberapa perawat dan para dokter. Suara tangis juga terdengar dari luar ruangan, ketiganya saling menatap dan tidak mengatakan apa-apa, langsung berjalan begitu cepat hingga mereka berhenti di depan pintu dan menyaksikan Bai Rong telah meraung dan menangis tak terkendali. Dia memeluk tubuh putri kecilnya yang kurus. Dari apa yang letnan Chen dan kedua junior nya lihat itu, mereka bisa menyimpulkan bahwa nona Bai Rong telah ditinggalkan oleh putrinya untuk selama-lamanya. "Ini bukan waktu yang tepat untuk kita meminta klarifikasinya, tetapi setelah pihak Song Manchu mengetahui bahwa putri dari asisten sekertaris nya telah meninggal, dia pasti akan melakukan sesuatu untuk membungkam mulut Bai Rong. Kita harus mengirim beberapa petugas untuk menjaganya, kita tidak boleh kehilangan saksi penting ini." Kata Letnan Chen. Ketiganya masih berdiri di depan ruang rawat ketika suara Bai Rong yang semula keras ini telah menjadi serak dan mengecil. Ibu muda itu berkata pada dokter yang menangani putrinya dengan air mata yang masih mengalir di pipinya, "Dia kemarin masih sadar, aku masih menyuapinnya bubur dan dia meminta aku untuk membelikannya boneka baru itu." Bai Rong menunjuk sebuah boneka panda di sudut ruangan, "Aku telah membawakanya boneka baru, tidak mungkin dia meninggalkanku hari ini. Bukankah dia seharusnya menunggu apa yang aku berikan padanya? Dokter katakan sesuatu!" "Maafkan kami, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Putri mu sudah meninggal dunia, nyonya Bai sebaliknya merelakannya." Dokter itu segera berbalik dan pergi dari ruangan. Bai Rong segera mengejar dokter itu, tetapi dokter itu sama sekali tidak bergeming, meninggalkan ibu tunggal itu di depan pintu dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Si Zhui adalah manusia berperasaan yang tidak bisa melihat seorang wanita diperlakukan seperti itu, jadi dia dengan sigap berjalan ke arah Bai Rong dan membantunya untuk berdiri. Si Zhui segera menyerahkan sapu tangan miliknya untuk Bai Rong. Letnan Chen berkata, "Kami turut berdukacita atas meninggalnya putri nona." Bai Rong meraih tangan letnan Chen, dia berkata, "Putriku masih baik-baik saja tadi malam, dia mengatakan bahwa dia menginginkan boneka baru dan aku membelikannya. Tetapi ketika aku kembali ke rumah sakit dihari berikutnya, dia telah meninggal. Ini benar-benar tidak wajar. Aku benar-benar tidak bisa membiarkan hal ini, aku akan mengajukan keberatan pada pihak rumah sakit dan meminta mereka untuk melakukan autopsi." Letnan Chen menatap kedua juni-o-rnya, tatapannya lalu berpindah ke Bai Rong . Dia berkata, "Kami akan membantumu." *_ Sementara itu dokter Gu terlihat begitu menganggur saat dia tidak memiliki pekerjaan apapun. Walaupun di lain sisi hatinya juga merasa damai karena kasus kematian sedikit berkurang. Dia tengah duduk di ruangannya sembari memainkan game king of glory bersama dengan junior nya yang kaya raya, Jin Ling. Tetapi tiba-tiba karakter gamenya harus mati secara mengenaskan ketika dia mendapatkan telepon dari letnan Chen. Letnan Chen berkata melalui sambungan telepon, "Aku membutuhkan bantuanmu."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD