Case Development VII: New Suspect

1651 Words
(Flashback berakhir) Pengadilan Shanghai Mendengar cerita Letnan Chen Yu yang begitu panjang seperti layaknya dongeng anak-anak, dokter Gu tidak bisa menahan rasa gembiranya. Dia tiba-tiba bertepuk tangan dan membuat orang-orang yang yang berada di ruang sidang pengadilan melihat ke arahnya. Tetapi dokter forensik yang benar-benar ceria dan tidak bisa mengendalikan rasa bahagianya itu mengabaikan tata krama dan pandangan setiap orang dan berkata dengan nada ceria, "Xiao Yu, ini benar-benar rekor! Kau benar-benar bercerita padaku seperti tengah menceritakan satu buku 'Pangeran Kecil'. Seharusnya aku merekam semua ini karena aku tahu kau tidak akan pernah mengulanginya lagi." (The Little Prince: Judul Buku Mandarin) "Gu Wei, bersikaplah lebih serius." Kata Letnan Chen sembari menghela napas. "Baiklah, baiklah, aku akan bersikap serius sekarang." Dokter Gu menahan dagunya menggunakan dua jari tangannya. Dia seolah-olah tengah berpikir keras, dokter Gu kemudian berkata, "Jadi seperti itu ya? Benar-benar fakta yang mengejutkan. Siapa yang mengira bahwa seorang anak akan tega membunuh ibunya sendiri? Generasi sudah benar-benar merosot!" "Aku memiliki spekulasi lain, aku curiga kasus ini tidak sesederhana ini." Ujar Letnan Chen secara mengejutkan. Dan kata-kata ini tentu saja membuat Dokter Gu Wei mengerutkan keningnya, "Jadi menurutmu ada tersangka lain selain putri nyonya Song yang terlibat dalam kasus ini?" "Aku tidak bisa memastikan hal itu, hanya saja.." Letnan Chen terlihat ragu-ragu, dia tidak bisa melanjutkan ucapannya dan berkata, "..untuk lebih jelasnya kita lihat saja di persidangan kali ini. Aku tahu Xifan akan memberikan penjelasan yang lebih bisa kau pahami." "Membosankan sekali, apa kita sedang bermain peran di sinetron dan kau membuat dialognya tergantung?" Dengan ekspresi cemberut dokter Gu berkomentar. Dokter Gu Wei tiba-tiba berhenti berbicara. Kali ini wajahnya tampak sangat keheranan. Senyuman tulus tiba-tiba terlihat di wajah tampannya, "Hiya!Xiao Yu!! Kau tersenyum, kau tadi tersenyum kan?" Orang-orang di pengadilan, "…." Melihat letnan Chen yang jarang tersenyum dan selalu bersikap kaku di kesehariannya tiba-tiba tersenyum, dokter Gu tampak seperti memenangkan tiket lotere, "Beginilah kau harus menikmati hidup. Tenang saja, aku masih belum memamerkan keterampilanku melawak dan semua leluconku padamu." Letnan Chen, "….." Dokter aneh! Apa dia benar-benar dokter forensik? Kembali ke persidangan. Setelah beberapa kata pembuka dari hakim ketua, persidangan akhirnya resmi dimulai. Jaksa penuntun umum, jaksa Xifan, terlebih dahulu mendengarkan pengacara dari terdakwa kasus pembunuhan nyonya Song, mendeklarasikan pembelaannya. Sebelum memulai aksinya, jaksa Xifan terlihat memejamkan matanya, mulutnya bergumam, mungkin dia sedang melanturkan sutra Buddha. Hingga setelah pengacara itu selesai, jaksa yang terlihat sedikit kaku itu akhirnya berbicara,"Yang mulia, saya akan memberikan bukti baru untuk diperlihatkan." Pengacara Song Manchu tidak bisa menerima permintaan jaksa Xifan begitu saja. Dia takut bahwa bukti baru yang akan di pertunjukan di depan publik itu akan memberatkan kliennya. Jadi pengacara itu dengan urat biru menonjol di dahinya berkata, "Maaf yang mulia, tetapi saya tidak setuju. Tidak ada kesepakatan untuk pengajuan bukti sebelumnya, jadi bagaimana mungkin ini bisa diterima?" Yang mulia hakim ketua dengan santai berkata, "Jaksa penuntut umum, silahkan." Jaksa Xifan akhirnya mengeluarkan flashdisk yang berisi rekaman CCTV yang sebelumnya telah diambil oleh Letnan Chen dan para juniornya dari mobil misterius yang terparkir didepan rumah Song Manchu. Tetapi sebelum memberikan flashdisk itu untuk ditampilkan isi video yang ada di dalamnya, Jaksa Xifan terlebih dahulu berkata, "Bukti ini tidak akan memberatkan terdakwa Song Manchu, tetapi malah akan mengungkap kebenarannya. Saya mendapatkan bukti ini langsung dari Letnan Chen, dia ada adalah Letnan yang bertanggung jawab dalam kasus ini. Dan di dalam Flashdisk ini terdapat video yang memperlihatkan bahwa pembunuh sebenarnya dari nyonya Song masih berkeliaran di luar sana!" Para penonton yang ada di dalam ruang sidang tidak bisa tidak bergemuruh saat mereka mendengar pernyataan jaksa penuntut umum yang seharusnya memberatkan terdakwa itu dan secara tiba-tiba mengubah kalimatnya menjadi sangat ambigu. Komentar lain juga tidak bisa tidak dikeluarkan oleh dokter Gu Wei. Ketika dia melihat penampilan percaya diri Jaksa Xifan ini, dokter Gu berbisik pada letnan Chen yang duduk disampingnya," Wah, wah, bagaimana mungkin dia bisa menjadi sepercaya diri sekarang? Bukankah dalam beberapa jam yang lalu dia masih mengutukku?" Letnan Chen kembali ke perangainya seperti semula. Dia sama sekali tidak merespon ucapan dokter Gu Wei itu. Bulu mata letnan Chen yang panjang dan lentik terkulai ketika dia di waktu yang bersamaan lebih memilih untuk diam dan mengabaikan dokter Gu Wei. Dokter Gu Wei, "…." Mendengar ucapan dari jaksa Xifan ini, pengacara terdakwa tiba-tiba diam. Ekspresinya berangsur-angsur tenang dan dia terlihat mempercayai ucapan dari jaksa penuntut umum yang usianya bahkan separuh lebih muda dari usianya. "Silahkan putar videonya." Yang mulia hakim ketua berkata, "Kita akan melihat secara jelas apa yang ada di dalam video itu." Video akhirnya terputar, di dalam video itu ada tampilan yang sama persis seperti dugaan letnan Chen. Ada beberapa orang yang keluar masuk ke dalam kompleks perumahan tuan Song. Tidak hanya itu pula, rekaman cctv yang didapat dari black box mobil yang sebelumnya akan dihancurkan itu memunculkan gambar bahwa putri nyonya song memang telah berada di tempat kejadian saat nyonya Song meregang nyawa! Terdakwa, Song Manchu, tidak bisa tidak menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ekspresinya begitu kacau ketika dia melihat putri kandungnya sendiri berada di dalam rekaman CCTV yang bisa saja menjadi bukti kuat untuk membebaskannya dari tuduhan sebagai pembunuh. Mulutnya bergumam ketika dia berkata, "Qiaotong, dia putriku." Jaksa Xifan melanjutkan penjelasannya sembari video diputar, "Dalam video itu terlihat bahwa ada beberapa orang yang ada di tempat kejadian tepat saat nyonya Song meninggal. Dan kita bisa lihat dari video CCTV yang terputar saat ini bahwa terjadi pertukaran pemain saat itu. Putri korban terlihat memasuki kompleks perumahan di waktu yang tidak tepat. Bahkan jika kita menganalisis waktunya, maka waktu yang dia gunakan untuk menghilangkan nyawa nyonya Song sama sekali tidak masuk akal. Tidak mungkin dalam waktu yang sesingkat itu, dia bisa membunuh nyonya Song. Selain itu, jika kita perhatikan lebih lanjut dan kita memperbesar videonya…" Jaksa Xifan menekan beberapa tombol yang ada di remote dan video rekaman CCTV tiba-tiba nampak sangat besar. Jaksa Xifan kembali berkata, "Tubuh wanita yang ada di video ini tentu saja berbeda dari tubuh wanita yang keluar dari rumah nyonya Song. Dan bisa dipastikan bahwa ada lebih dari 2 orang yang terlibat dalam pembunuhan ini!" "Apa maksud dari jaksa penuntut umum? Tolong jelaskan lebih rinci." Hakim ketua sepertinya pusing dengan penjelasan jaksa Xifan yang berputar-putar seperti labirin. Jasa Xifan menghela napas, dia cukup mengerti bahwa hakim ketua yang tengah bertugas saat ini adalah orang tua yang membutuhkan sedikit waktu untuk menerima penjelasannya yang cepat. Jadi jaksa Xifan dengan sigap dan bijaksana menjelaskan dengan bahasa yang lebih rinci. Dia berkata, "Maksud dari penjelasan saya tadi adalah adanya 4 orang yang terlibat dalam pembunuhan nyonya Song. Orang pertama yang pasti ada dalam video ini adalah putri kandungnya sendiri, karena tidak mungkin seseorang bisa masuk ke dalam kompleks.., apalagi masuk ke dalam unit rumah yang memiliki penjagaan ketat jika dia tidak memiliki akses. Identitas tiga orang lainnya masih dalam tahap penyelidikan pihak kepolisian, dan bisa dipastikan bahwa dua orang berada di tempat kejadian untuk membunuh nyonya Song terlebih dahulu. Setelah itu, posisi mereka bertukar dengan dua orang yang baru saja tiba di lokasi. Maksud dari ucapan saya adalah mereka bertukar posisi dengan menyamar menjadi satu sama lain!" "Lalu bagaimana dengan dua orang lainnya jika dua orang tersangka yang berada di lokasi kejadian pergi meninggalkan tempat kejadian perkara? Bukankah masih ada dua orang lagi. Tetapi kita sama sekali tidak melihat dua orang lainnya pergi." Pertanyaan ini tiba-tiba terlontar dari terdakwa yang tidak lain adalah suami dari nyonya Song, Song Manchu. Melihat terdakwa yang seharusnya tidak berbicara, jaksa Xifan sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini. Dia dengan sigap menjawab pertanyaan Song Manchu itu dengan satu tarikan nafas, "Mereka pergi melalui pintu lain, bisa dipastikan mereka pergi melalui tempat yang tidak terdeteksi oleh CCTV. Apakah ada jalan keluar lain di rumah tuan?" Tuan Song merasa dirinya akan segera terbebas dari segala tuduhan ini walaupun pada akhirnya putri kandungnya sendiri lah yang akan menggantikannya. Tuan Song terlebih dahulu menelan ludah dan mengganggukan kepalanya. Dia kemudian berkata, "Unit rumahku memiliki jalan keluar rahasia yang hanya diketahui oleh ku sendiri. Jalan keluar itu ada di dalam ruang kerjaku, tetapi aku sama sekali tidak mengetahui bahwa putriku juga mengetahui hal ini." "Lalu mengarah kemanakah jalan keluar rahasia ini?" Jaksa penuntut umum kembali bertanya. Mata tuan Song tiba-tiba berkedip beberapa kali ketika dia berkata, "Jalan keluar ini mengarah ke hutan yang bisa tembus ke jalan utama." Pikiran lain tiba-tiba terbesit di dalam otak Jaksa Xifan. Jaksa itu sedikit menyipitkan matanya ketika dia bertanya, "Sepertinya tuan Song sering menggunakan jalan keluar ini." Song Manchu, "…." Song Manchu tiba-tiba terbata-bata dan keringat dingin mengucur di bahunya ketika dia menjawab, "Ketika aku pulang malam, aku aku sering menggunakan jalan rahasia itu agar tidak diketahui oleh istriku." Mendengar pengakuan dari Song Manchu itu, dokter Gu Wei yang semula duduk dengan tenang seperti orang yang tengah menyaksikan layar lebar, tiba-tiba mulai tertarik dan kembali membuka mulutnya. Dan untuk kesekian kalinya letnan Chen menjadi korbannya. Dokter Gu Wei dengan ekspresi tidak tahu malu kembali berbisik, "Apakah itu masuk akal jika dia takut diketahui oleh istrinya, sementara dia selalu menyiksa istrinya. Benar-benar omong kosong! Bukankah begitu?" Kali ini tanpa diduga duga letnan Chen menganggukkan kepalanya dan merespon ucapan dokter Gu Wei ini dengan satu kata, "En." "Untuk itu Yang Mulia Hakim, karena kita telah melihat rekaman CCTV yang bisa saja membuat status 'terdakwa pembunuh' Song Manchu berubah menjadi 'terdakwa kasus penganiayaan' terhadap istrinya, Bai Qinyang, maka dengan ini aku menuntut Song Manchu dengan hukuman penganiayaan terhadap istrinya." Ujar Jaksa Xifan. Mendengar ucapan dari jaksa penuntut umum ini, pengacara Song Manchu tidak bisa tidak merasa lega. Setidaknya status pembunuh yang melekat pada kliennya bisa di angkat. Hakim ketua tidak bisa memutuskan hanya dengan ucapan dari jaksa Xifan. Sebaliknya, dia terlihat berpikir keras ketika dia berkata, "Persidangan kali ini akan ditunda dan akan dilanjutkan dalam waktu yang tidak ditentukan. Pengadilan akan memberikan waktu untuk menangkap dan mencari putri kandung korban yang statusnya kali ini bukan lagi sebagai saksi melainkan sebagai tersangka baru!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD