Case Development VIII: Suspect's Body in Container

1893 Words
Saat persidangan berakhir dan para penonton satu persatu meninggalkan ruang sidang, dokter Gu Wei yang tidak bisa diam dalam waktu yang lama, akhirnya meregangkan badannya. Tangannya yang panjang hampir saja menampar sisi kiri pipi putih letnan Chen Yu. Dan begitu dokter ceria nan tampan itu menoleh ke arah belakang, dia melihat dua junior kebanggaan letnan Chen yang biasanya selalu mengekor dan mengikuti bos mereka, kali ini tampak sangat berbeda. Kedua junior yang salah satunya memiliki sifat menyebalkan itu tampak keluar dari ruangan sidang mengikuti seseorang yang memiliki perawakan cukup tinggi dengan perut yang hampir terlihat seperti perempuan yang sedang hamil 4 bulan. Melihat hal ini dokter Gu Wei tidak bisa tidak bertanya kepada letnan Chen, "Apa yang terjadi? Kenapa Si Zhui dan rubah licik Jing Yi pergi bersama orang itu? Biasanya mereka akan mengikutimu kemanapun kau pergi? Mereka memiliki bos baru?" Letnan Chen tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya dan dia menjawab pertanyaan dari dokter Gu Wei, "Aku mundur dari kasus ini." "Apa katamu?!" Dokter Gu Wei tampak sangat kaget. Tetapi sebelum dia mengajukan banyak pertanyaan lagi, Letnan Chen telah terlebih dahulu pergi meninggalkannya. Dan dokter Gu Wei tidak bisa tidak mengejarnya, mulutnya tidak pernah berhenti berbicara bahkan ketika dia secara terang-terangan diabaikan oleh letnan Chen. Dokter Gu Wei yang mulai tidak sabaran segera berkata dengan suara yang sedikit keras,"Xiao Yu! katakanlah sesuatu, jangan diam saja seperti ini!" Letnan Chen tiba-tiba berhenti, hampir membuat dokter Gu Wei yang berjalan terlalu cepat menabrak bahunya. Letnan Chen berbalik untuk kemudian berkata kepada dokter Gu, "Aku akan menceritakannya nanti. Aku harus pergi sekarang." Dokter Gu Wei bertanya, "Kau mau ke mana?" "Pudong. Aku akan pergi ke kantor penerbangan yang ada di Pudong."Letnan Chen berlalu dan meninggalkan dokter Gu Wei yang masih melihatnya. Dokter Gu terpaku di tempat, dia tampak seperti kayu yang bodoh yang sedang melihat manusia tanpa emosi berjalan melintasinya. Angin meniup rambut dokter Gu dan membuatnya sedikit acak-acakan, namun penampilannya nampak semakin mempesona. Dokter Gu diam-diam bergumam, "Apa yang sebenarnya terjadi pada si kolot itu?" */ Sementara itu, dua junior yang selalu mengikuti letnan Chen tiba-tiba harus bekerjasama dengan orang yang tidak mereka sukai. Jika kesabaran yang dimiliki oleh Si Zhui jauh melampaui orang-orang kebanyakan, hal berbeda tampak ditunjukkan oleh Jing Yi yang sudah memasang ekspresi jengkel begitu dia berjalan mengikuti letnan Ma. Si Zhui adalah seorang pengemudi yang baik, dia selalu mengendarai mobil dengan kecepatan yang masih bisa diterima oleh akal sehat manusia. Sementara itu, Jing Yi dengan ekspresi acuh tak acuh duduk di kursi penumpang paling depan, sementara letnan yang menggantikan posisi letnan Chen tampak mengomel di kursi penumpang bagian belakang. Jing Yi yang mulanya sudah hampir meledak karena omelan letnan Ma semenjak mereka memasuki mobil , kini benar-benar ingin melemparkan atasannya itu keluar dari mobil. Letnan Ma dengan suara yang sedikit keras bertanya, "Sebelumnya kalian tidak pernah mengatakan padaku bahwa jaksa penuntut umum memiliki rekaman CCTV yang diambil dari blackbox mobil yang terparkir di depan rumah korban. Kenapa kalian tidak mengatakannya padaku!" "Maafkan kami letnan, kasus ini sebelumnya dipegang oleh letnan Chen dan saat itulah kami menemukan rekaman CCTV itu. Kami benar-benar tidak sempat memberitahumu karena kau memaksa kami untuk mengikutimu ke pengadilan dan tidak membiarkan kami untuk menjelaskannya padamu. Letnan hanya membaca sekilas perihal kasus ini, jadi bagaimana mungkin.." Jing Yi adalah manusia yang tidak pernah takut akan apapun, dia bahkan berani mengomel dengan puluhan kata-kata pedas yang baru saja keluar dari mulutnya. Beruntung dia memiliki sahabat sepengertian Si Zhui. Si Zhui langsung mengambil alih dan berkata, "Maafkan kami letnan, itu adalah kelalaian kami karena kami tidak menjelaskannya pada letnan. Harap letnan memaklumi junior ini." Jing Yi tidak bisa tidak berdecak ketika dia mendengar ucapan halus dari rekannya ini. Adik sepupu letnan Chen itu bergumam di dalam hatinya, "Kenapa kau tidak menjadi seorang biksu saja?" Letnan Ma akhirnya melepaskan keduanya dari omelannya. Dia berkata, "Tugas kita masih panjang melihat bagaimana di persidangan tadi rekaman CCTV itu menunjukkan bahwa adanya keterlibatan orang lain dalam kasus ini." Pandangan letnan Ma menyapu papan reklame yang ada di luar kaca mobil, "Kita harus segera melacak keberadaan putri kandung nyonya Song dan juga teman-temannya. Siapa nama gadis itu?" "Song Qiaotong." Kata Jingyi. "Oh, kalian mulailah dengan melacak ponselnya. Hubungi perusahaan kartu kredit dan cek dimana saja dia telah menggunakan kartu kreditaya. Jangan lupa untuk melacak rekaman CCTV yang berada di titik-titik tertentu di kota. Aku yakin mereka melewati salah satu titik tertentu untuk bisa keluar masuk." Letnan Ma tiba-tiba menepuk pundak Jing Yi, membuat Jing Yi yang diam tiba-tiba merasakan sengatan listrik menyengatnya. Letnan Ma berkata, "Kau adalah yang paling pandai dalam menggunakan teknologi. Pergilah ke bandara untuk mengecek apakah putri nyonya song menggunakan transportasi udara. Selain itu berikan informasi kepada pihak penerbangan bahwa penerbangan ke manapun yang ingin dilakukan oleh Song Qiaotong dan ketiga temannya harus dilarang!" "Kami mengerti letnan, kami akan segera melaksanakan tugas ini." Yang berbicara ini adalah Si Zhui. */ Sementara itu letnan Chen yang pergi ke Pudong tampak mengamati situasi di sekitar bandara. Untuk langkah pertama, dia pergi menemui petugas bandara yang melaporkan kejadian ini kepihak kepolisian. Petugas bandara itu berkata bahwa ada penumpang yang membatalkan penerbangannya saat dia hendak diperiksa oleh pihak keamanan bandara. Penumpang itu beralasan bahwa ada masalah yang harus tangan dia tangani lebih dari itu. Petugas bandara menyadari bahwa adanya keanehan pada tingkah laku dari orang itu. Petugas bandara itu berkata, "Pemerintah sedang mengeluarkan peraturan untuk memperketat kemanan karena kasus narkoba meningkat. Dan juga, pemakai narkoba tentu saja memiliki gerak-gerik yang sangat mencurigakan dan tingkah laku tidak biasa. Aku tahu letnan pasti memiliki pemikiran yang sama akan hal ini." "Bisa aku melihat rekaman CCTV yang menunjukkan perilaku aneh dari penumpang ini?" Tanya letnan Chen. "Tentu saja." Petugas Bandara itu langsung mengantar letnan Chen ke pusat control yang mengendalikan seluruh rekaman cctv yang ada di bandara Pudong. Setelah melihat rekaman cctv itu, letnan Chen mengganggukan kepalanya seolah-olah ide telah datang untuk membantunya. Petugas bandara itu terlihat sangat cakap ketika dia menunjukkan beberapa dokumen kepada letnan Chen. Petugas bandara itu berkata, "Ini adalah dokumen keberangkatan penumpang itu. Dia memesak tiket secara online, dia adalah salah satu penumpang yang akan berangkat ke luar negeri." Letnan Chen berbicara ketika dia di waktu yang bersamaan membaca lembaran dokumen keberangkatan itu, "Dia akan pergi ke Maroko?" "Itu benar." Kata petugas Bandara itu, "Maroko adalah salah satu negara yang terkenal sebagai negara penghasil narkoba terbesar di dunia. Ganja adalah salah satu produk andalan mereka." "Aku mengerti, aku akan segera memeriksa latar belakang dari orang ini. Terima kasih atas kerjasama dari anda. Aku harap jika aku membutuhkan bantuan di lain waktu, anda bisa bekerja sama." Kata letnan Chen dengan suara cukup ramah. Petugas Bandara itu mengangguk, "Dengan senang hati kami akan membantu letnan." Setelah mendapatkan beberapa bahan penyelidikan, letnan Chen tidak langsung kembali ke kantor polisi. Sebaliknya, dia memutar kemudinya dan pergi menuju ke pelabuhan yang ada di dekat di bandara Pudong. Namun Shanghai merupakan kota besar yang memiliki pelabuhan terbesar yang ada di dunia, selain itu Shanghai dikelilingi oleh perairan, jadi ada sejumlah titik di mana orang bisa menaiki kapal ketika mereka berada di Shanghai. Sebelumnya, letnan Chen telah mengecek CCTV di bandara yang menunjukkan bahwa penumpang itu pergi dari bandara Pudong dengan menaiki taksi. Plat mobil telah di dapatkan dan untuk meminimalisir waktu, letnan Chen terlebih dahulu pergi mengecek CCTV lalu lintas yang ada di kantor polisi terdekat. Dan setelah melihat rekaman CCTV letnan Chen berkata, "Dia memang pergi tidak jauh. " "Satu-satunya tempat yang harus letnan kunjungi adalah pelabuhan Waigaoqiao. Pelabuhan itu adalah pelabuhan yang memiliki titik terdekat dari bandara Pudong. Aku yakin orang yang dicari oleh letnan memiliki waktu yang cukup sempit untuk bisa pergi ke tempat lain." Salah satu petugas polisi laka lantas yang bertugas sebagai pemantau CCTV lalu lintas berkata, "Dia tidak akan pergi jauh. Letnan akan mendapatkan informasi di sana." Baru saja petugas polisi yang bertugas itu berbicara, dan letnan Chen tiba-tiba menerima telepon dari salah satu bawahannya yang ada di unit kejahatan kepolisian Shanghai. Melalui sambungan telepon, bawahan letnan Chen itu berkata, "Letnan, mayat seseorang ditemukan di kontainer yang ada di pelabuhan Waigaoqiao." "Mayat?" Tanya letnan Chen. Ia kemudian berkata, "Aku akan segera ke sana." Kasus ini benar-benar sedikit aneh dan mencurigakan. Baru saja letnan Chen sampai di tempat kejadian dan dia melihat orang-orang telah berkumpul di depan sebuah kontainer. Melihat kumpulan orang-orang ini, spekulasi tiba-tiba muncul di pikiran letnan Chen. Saat langkah kaki Letnan Chen semakin dekat dengan kontainer itu, ada bau busuk yang menyengat hidungnya. Ada beberapa polisi yang telah datang dan letnan Chen segera bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi? Ah, aku adalah Chen Yu, dari unit kejahatan Kepolisian Shanghai." "Letnan, kami menemukan sebuah mayat yang ada di kontainer. Melihat bagaimana lukanya sepertinya dia adalah pengedar narkoba, tetapi aku yakin ada orang lain bersamanya saat itu. Tidak mungkin dia menikam perutnya sendiri." Polisi itu berkata, "Dari kondisi mayat, bisa dipastikan dia telah meninggal beberapa hari yang lalu. Tubuhnya sudah mulai mengalami dekomposisi." (Dekomposisi: Pembusukan) Letnan Chen segera memeriksa mayat yang berada di dalam kontainer itu. Melihat wajah sang mayat, ekspresi letnan Chen tidak bisa tidak membeku. Dia mengambil dokumen yang baru saja dia terima dari petugas bandara dan benar saja intuisinya sama sekali tidak meleset. Orang yang tengah terbujur kaku dengan luka menganga di perutnya itu adalah orang yang sedang dia cari. Dia adalah penumpang yang dicurigai sebagai pengedar narkoba, Mo Yun! "Siapa yang menemukan mayat ini?" Tanya letnan Chen. Polisi itu menunjuk seseorang yang tengah sibuk melalukan wawancara dadakan, "Dia adalah pekerja di pelabuhan ini, dia akan mengeluarkan isi dari kontainer, tapi dia salah membuka kontainer. Saat itu kontainer ini terkunci, karena sedang terburu-buru, pekerja itu menggunakan linggis untuk membuka paksa pintu. Dan sebagai gantinya, dia menemukan mayat ini." Letnan Chen mengangguk, dia kemudian berkata, "Aku ditugaskan untuk menyelidiki kasus penyelundupan narkoba yang terjadi belakangan ini. Dan orang ini adalah orang yang sedang aku cari, dia adalah penumpang yang membatalkan penerbangannya karena menghindari pemeriksaan di Bandara. Untuk itu aku akan mengambil alih tugas ini dari sini. Dan terlebih dahulu kita akan membawa mayat ini ke badan forensik untuk di otopsi." Letnan Chen langsung menelpon Jing Yi, "Jing Yi, aku membutuhkan bantuanmu. Cari semua informasi yang berkaitan dengan orang bernama Mo Yun. Latar belakangnya, pekerjaan, dan tempat serta orang-orang yang dia hubungi dalam satu bulan belakangan. Aku akan segera mengirimkan fotonya." Letnan Chen menambahkan, "Jangan lupa catatan rekeningnya." Mayat pria bernama Mo Yun itu segera dibawa ke Badan Forensik Shanghai untuk dilakukan otopsi. Dan letnan Chen segera menyusul dengan mengendarai mobilnya sendiri. Pikirannya berkecamuk ketika dia tiba-tiba mendapatkan telepon dari Jing Yi. Jing Yi berkata melalui sambungan telepon, "Mo Yun, pria berusia 35 tahun yang berasal dari Changsa. Dia adalah adalah mantan pekerja di salah satu cabang utama perusahaan milik Song Manchu. Dia adalah bawahan setia tuan song yang tiba-tiba mengundurkan diri beberapa minggu yang lalu. Tapi ge, melihat catatan panggilannya, dia sepertinya masih berhubungan dengan orang dari perusahaan Song Manchu. Apakah kau berfikir Song Manchu terlibat dalam kasus yang sedang kau selidiki?" Letnan Chen berkata, "Sepertinya kasus ini tidak sesederhana itu. Kemungkinan untuk Song Manchu terlibat mungkin ada, tetapi tidak mungkin dia akan meninggalkan jejak. Jika dia adalah orang yang membunuh Mo Yun, kasus ini pasti akan sangat simpel." Letnan Chen berkata, "Ada orang lain yang terlibat dan bertugas untuk melenyapkan Mo Yun. Jing Yi.." "Ya?" Jawab Jing Yi melalui saluran telpon. "Minta letnan Ma melakukan tes narkoba pada Song Manchu." Kata Letnan Chen.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD