Rosemary V: Corpse in Wedding Dress

1642 Words
Mendengar pertanyaan dari dokter Gu ini Letnan Chen mengangguk dan berkata, "Orang yang masuk ke dalam daftar tersangka menghilangnya Da Yu, menelpon untuk meminta bertemu tadi." Setelah mendengar keseluruhan cerita dari letnan Chen, dokter Gu tampak berpikir sebelum akhirnya mengeluarkan pendapatnya, "Boleh aku bertemu dengannya? Atau setidaknya biarkan aku melihat gerak-geriknya." Letnan Chen mengangguk dan berkata, "Jika ada kesempatan, aku akan mengajakmu untuk melihatnya." Beberapa hari berlalu dan proses penyelidikan kasus hilangnya Da Yu serta kematian dua orang gadis selama dua bulan berturut-turut tetap menjadi prioritas tim investigasi Unit Kejahatan Kepolisian Shanghai. Dari sebulan yang lalu semenjak kematian gadis bernama Zhen Ning yang terakhir kali bunuh diri Universitas F, Unit Kejahatan Kepolisian Shanghai masih belum bisa menyingkap penjahat yang berhasil mengecoh mereka itu. Alhasil Unit Kepolisian Shanghai yang selalu menjadi tim investigasi andalan itu menjadi bahan olok-olokan media dan juga orang-orang. Orang-orang mengatakan bahwa tim investigasi itu sudah tidak bisa bekerja lagi dan tidak kompeten seperti sebelumnya. Hal ini tentu saja membuat Jing Yi sebagai salah satu anggota menjadi geram, tetapi ekspresi tenang dan acuh tak acuh selalu ditunjukkan oleh letnan Chen. Letnan dengan wajah tampan setara dengan selebriti Tiongkok itu sama sekali tidak mementingkan ucapan tidak berdasar dan tidak berguna dari para komentator yang konyol. Alih-alih mengurus masalah tidak penting layaknya gosip murahan, dia masih tetap berusaha untuk menyikap kasus ini. *_ Kali ini letnan Chen menebus ucapannya pada dokter Gu dan membawa dokter yang tengah mengambil satu hari cutinya untuk pergi bersama dengannya. Mereka tidak pergi untuk bermain-main, seperti bermain golf ataupun pergi ke tempat-tempat yang tidak bermanfaat lainnya. Kedua pria tampan itu berniat untuk menyelidiki Hu Jixin. Entah mengapa intuisi dokter Gu terhadap salah satu orang yang masuk ke dalam daftar tersangka letnan Chen itu begitu kuat. Firasat dokter Gu memberitahunya bahwa ada sesuatu yang aneh pada pemuda itu. Dan dia sudah bisa merasakannya hanya dengan mendengar cerita dari letnan Chen semalam. Keduanya baru saja berangkat dan dalam perjalanan, tetapi dokter Gu tiba-tiba mendapatkan telpon dari asistennya, Jing Ling. Tengah asyik mengobrol bersama dengan letnan Chen, dokter Gu yang tiba-tiba menerima telepon dari Jing Ling itu tidak bisa tidak mengeluh ketika dia berkata, "Hari ini aku libur nak. Bukankah tidak ada jadwal resmi. Apa yang kau inginkan? Aku akan menandatangani dokumen-dokumen nanti. Kau bisa membawanya ke rumah hari ini." Nada bicara Jing Ling terdengar tidak bercanda. Dia terdengar sangat serius ketika berkata dengan urat yang menonjol di dahinya, "Dokter forensik yang lain sibuk dengan tugas mereka. Lagi pula kenapa dokter memilih hari libur di hari yang sibuk? Selain itu, ada satu mayat yang harus kita autopsi. Apakah letnan Chen tidak memberitahukannya padamu?" Dokter Gu menatap ke arah letnan Chen yang masih mengemudikan mobilnya. Hingga beberapa detik kemudian letnan Chen juga mendapatkan telepon dari juni-o-r nya, Si Zhui. Si Zhui berkata melalui sambungan telepon, "Letnan, seorang mayat wanita ditemukan di kaki bukit yang tidak jauh dari jalanan utama di distrik B." Dokter Gu mematikan sambungan telepon dari Jing Ling setelah dia berkata, "kita bertemu di lokasi kejadian. Aku yakin letnan Chen sudah mengetahui hal itu." Tidak perlu menjelaskan hal mendesak apa yang tengah mereka berdua alami. Baik letnan Chen, maupun dokter Gu sudah mengetahui bahwa tujuan mereka untuk menyelidiki Hu Jixin harus tertunda. Ya, hari ini, letnan Chen dan dokter Gu harus pergi ke TKP baru, tempat mayat seorang wanita ditemukan. "Ini benar-benar menyeramkan. Kenapa korban wanita muda berdatangan satu per satu?" Kata dokter Gu. Letnan Chen juga menyadari hal itu. Dia merasakan kerisauan di dalam hatinya ketika dia mengungkapkan pendapatnya, "Mayat perempuan ditemukan dan ini belum satu bulan semenjak peristiwa bunuh diri Zhen Ning. Aku tidak bisa menyangkut-pautkan kasus ini dengan kasus itu. Hanya saja ini terlalu kebetulan." Keduanya akhirnya sampai di lokasi kejadian. Lokasi kejadian itu tepat berada di dekat jalan utama, tetapi jalan utama itu tergolong sebagai jalan yang sepi. Tidak ada rumah penduduk di sekitar. Keberadaan mayat perempuan itu sedikit menjurus ke arah hutan yang berada di kaki bukit. Penemu mayat wanita malang itu adalah beberapa pendaki gunung yang hendak kembali ke rumah. Menurut salah satu pendaki gunung, mereka akan kembali dari pendakian di sore hari, tetapi karena hujan yang mengguyur, mereka memutuskan untuk kembali di keesokan harinya. Tetapi siapa yang menyangka bahwa kelompok pendaki itu akan menemukan mayat ketika mereka dalam perjalanan pulang? Di TKP, sudah banyak mobil, ada mobil dari kepolisian dan juga badan forensik yang datang. Selain itu, awak media juga tidak ketinggalan. Tak luput pula mobil dari kejaksaan negeri. Melihat seseorang yang tampak familiar, dokter Gu berkata, "Sepertinya kejaksaan menunjuk jaksa lebih cepat kali ini." Kata dokter Gu sembari melambai ke arah jaksa Xifan. Jasad Xifan, seperti biasanya, tampak ceria ketika dia menyapa dokter Gu dan laten Chen, "Apakah kalian tidak ingin mengundang ku acara rumah? Bukankah dokter telah pindah ke rumah Chen Yu? Seharusnya kalian mengundangku untuk mengadakan pesta bersama." "Lain kali kita akan melakukannya." Dokter Gu menampar pundak jaksa Xifan sebelum akhirnya pergi ke tim forensik yang sudah menunggunya. Tidak ingin mendengar jaksa Xifan mengeluarkan omong kosong lagi, letnan Chen segera mengajak jaksa itu untuk pergi melihat kondisi mayat. Tim forensik telah bersiap. Jin Ling dan Fu Pei tengah berdiri sembari menunggu dokter Gu yang tengah memakai baju khususnya. "Mulailah, untuk apa melihatku?" Dokter Gu memasang maskernya, suaranya sedikit berubah ketika dia berkata, " Apa kalian belum pernah melihat dokter forensik yang tampan sepertiku?" Jin Ling mencibir, "Bermimpilah." Proses identifikasi di mulai! Tanah bekas galian yang menimbun mayat seorang gadis itu telah dibongkar sebelumnya. Dan sekarang, para petugas kepolisian dan tim forensik serta orang-orang dari kejaksaan bisa dengan jelas melihat kondisi tubuh yang tidak bernyawa itu. "Dia memakai gaun? Kenapa ada seorang wanita.., tidak, bukan.." Jaksa Xifan segera memperbaiki ucapannya, memilih kosakata yang tepat, "Kenapa ada mayat wanita di kaki bukit dan terlebih lagi dia memakai gaun pengantin?" Walaupun gaun pengantin yang seharusnya berwarna putih bersih itu telah menjadi warna coklat dan penuh dengan genangan lumpur, mereka masih bisa mengetahui bahwa pakaian yang dikenakan oleh mayat gadis itu adalah gaun pengantin dengan ornamen sederhana! Selain itu, ada bridal veil di kepalanya. Pakaian apa yang dikenakan oleh seorang mayat sama sekali tidak mengejutkan bagi tim forensik. Hal yang paling mengejutkan dan membuat dokter Gu ingin mengumpat adalah hilangnya sidik jari di kelima jari korban! "Tidak ada apa-apa di tanah. Sepertinya sang pembunuh tidak membunuh wanita ini di sini melainkan di tempat lain. Tempat ini hanya dijadikan sebagai kuburan. Selain itu, melihat dari dalamnya lubang yang dia buat untuk mengubur jasad wanita ini, pembunuh itu tampaknya sangat terburu-buru. Selain itu.." Dokter Gu melihat kelima sidik jari yang telah rusak di tangan wanita malang itu dan berkata, "Pembunuh itu membakar kelima jarinya hingga sidik jarinya rusak. Akan sulit untuk mengidentifikasi korban." Ternyata selain kehilangan sidik jarinya, mayat wanita malang itu juga kehilangan kukunya. Kuku adalah salah satu elemen penting yang sangat dibutuhkan ketika proses identifikasi oleh tim forensik. Jika mayat yang tidak bernyawa itu adalah salah satu korban dari kekerasan, maka akan ada bukti yang biasanya tertinggal di kuku seperti bentuk perlawanan ketika seseorang menerima kekerasan ataupun hal semacamnya. Maka dia akan menggunakan tangannya untuk melawan dan menghindar. Dan saat itulah DNA dari pelaku bisa saja tertinggal di kuku korban. Tetapi kali ini, sang pembunuh benar-benar membersihkan tubuh dan bahkan lokasi TKP dengan se bersih-bersihnya. Anjing pelacak bahkan telah digunakan, namun karena hujan yang mengguyur semalaman membuat jejak kaki yang seharusnya meninggalkan aroma tertentu yang hanya bisa diendus oleh anjing menjadi hilang dan bercampur dengan tanah yang basah. Hal tentu saja hal ini membuat letnan Chen sakit kepala. Mayat wanita malang itu akhirnya dibawa ke Badan Forensik Shanghai untuk di autopsi. Proses autopsi masih berjalan, sementara letnan Chen dan jaksa Xifan, serta Jing Yi dan Si Zhui masih menunggu hingga proses autopsi selesai. Dokter Gu membedah tubuh wanita malang itu untuk melihat tanda-tanda fisik yang ditinggalkan di tubuh mayat tersebut. Hal yang mengejutkan sekaligus hal yang menyedihkan ditemukan oleh dokter Gu. Dokter Gu berkata, "Dia mengalami kekerasan seksual." "Benar-benar malang, bukankah kita bisa menggunakan bukti yang ditinggalkan oleh penjahat itu? Maksudku, cairan tubuh yang yang tertinggal di organ i-n-t-i-m nya. Kita bisa melacaknya menggunakan itu kan?" Tanya Jin Ling. Dokter Gu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku hanya menemukan jejak fisik berupa bekasnya. Tetapi tidak ada bukti seperti cairan tubuh. Pembunuh itu benar-benar membersihkannya sebersih-bersihnya. Dia benar-benar membuatku ingin mengumpat." Sangat sulit mengidentifikasi identitas dari mayat wanita itu karena sidik jarinya telah rusak, tetapi dokter Gu masih mengupayakan melalui jalan lain. Hanya saja keberuntungan tiba-tiba turun dari langit, hebohnya pemberitaan penemuan mayat seorang wanita di kaki gunung dengan menggunakan gaun pengantin tersebar tersebar luas hanya dalam waktu beberapa menit saja. Dan karena berita itu pula, sebuah keluarga mendatangi Badan Forensik Shanghai dan mengatakan bahwa mayat itu adalah keluarga mereka. Seorang wanita paruh baya menangis tersedu-sedu ketika dia berkata, "Bagaimana mungkin aku tidak mengenali putriku sendiri? Aku adalah orang yang melahirkannya. Aku bahkan mengetahuinya hanya dengan mencium aromanya saja." Dari pengakuan keluarga korban diketahui bahwa mayat bernama Lang Qiao itu terakhir kali menghubungi keluarganya sebulan yang lalu. Tetapi keluarganya sama sekali tidak menaruh curiga bahwa nona Lang telah hilang, karena wanita muda yang bekerja di sebuah perkantoran yang ada di kota Shanghai itu selalu sibuk. Jadi mereka tidak berniat untuk mencari ataupun merasakan kecurigaan apapun. Satu demi satu kasus tentang kemalangan yang menimpa kaum wanita mulai berdatangan. Selang beberapa hari setelah penemuan mayat ini, ada laporan yang mengatakan bahwa dua gadis telah menghilang secara berturut-turut selama dua bulan terakhir. Dan tentu saja ini adalah pekerjaan berat bagi Unit Kejahatan Kepolisian Shanghai. Mereka bahkan belum berhasil menyikap satu kasus, dan kali ini kasus lain yang serupa tapi tak sama kembali terjadi. Hal ini tentu saja hanya menjadikan mereka sebagai bahan olok-olokan masyarakat. Tetapi satu yang pasti, penculik itu menargetkan setiap wanita yang memiliki aroma rosemary! Ciri-ciri yang sama juga ditemukan pada Lang Qiao, korban yang meninggal tertimbun di kaki bukit dengan gaun pengantin melekat di tubuhnya!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD