Case Development XVIII: Damaging Evidence

1798 Words
Di ruang interogasi sudah ada Jing Yi dan salah satu terdakwa kasus narkoba, Guo Chao. Tangan tersangka narkoba itu masih di borgol, tetapi dia memakai jaket berwarna hitam yang tidak menunjukkan pakaian tahanannya. Kedua orang yang berada di ruang interogasi itu diam dan tidak mengatakan apa-apa sampai akhirnya letnan Chen dan Si Zhui masuk ke dalam ruang interogasi. "Apa yang ingin kau katakan?" Letnan Chen duduk, sementara Si Zhui keluar dari ruang interogasi dan pergi ke ruang pengawas untuk mengaktifkan kamera serta rekaman. Kini, di dalam ruang interogasi, hanya ada tiga orang terisa, Jing Yi, pemuda yang tidak sabaran, terdakwa Guo Chao dan letnan Chen. "Terimakasih karena kau telah membantuku berbicara pada putriku." Kata Guo Chao. Jing Yi mendengus, dia duduk disebelah letnan Chen dengan laptop di depannya, bersiap mengetik segala pernyataan yang mungkin saja akan membantu proses penyidikan mereka. Tetapi saat dia mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Guo Chao, dia tidak bisa lagi diam. "Apakah kau meminta letnan kami datang hanya untuk mendengar ungkapan terimakasihmu?" Kata Jing Yi, "Lupakan saja, dia baik pada semua orang. Kau hanya membuang-buang waktu kami. Jika…" Suara Guo Chao terdengar serak ketika dia berkata, "Aku akan mengatakan semua yang aku tahu." "Tanyakan semua apa yang ingin kalian ketahui padaku. Aku bisa menjawab semuanya untuk kalian." kata Guo Chao. Letnan Chen memajukan badannya lebih dekat ke arah meja, kedua lengannya yang ramping menopang dagunya ketika dia berkata, "Apakah ada sindikat pengedaran narkoba lainnya di kota Shanghai selain milik kalian?" "Itu banyak dan tentu saja itu pasti ada. Hanya saja kami tidak berkomplot dengan sindikat pengedar narkoba kecil. Semua rekan entah itu pemasok ataupun pembeli kami, semuanya berasal dari kalangan terkemuka dan dalam jangkauan yang luas." Kata Guo Chao. "Apakah kau mengenal Mo Yun? Dia adalah salah satu bandar narkoba yang ditemukan tewas di kontainer yang ada di pelabuhan Waigaoqiao." Letnan Chen memperlihatkan foto Mo Yun yang ada di ponsel nya pada Guo Chao. Terdakwa, Guo Chao, menggangguk dan ketika letnan sehingga memperlihatkan foto lain, foto seorang laki-laki yang tidak lain adalah orang yang meninggalkan pelabuhan Waigaoqiao saat Mo Yun tewas, terdakwa ayah Hua'er itu juga mengakui bahwa dia mengetahui pria itu. Letnan Chen tidak perlu bertanya apa hubungan antara terdakwa dengan kedua pria itu karena semua itu telah terjawab.Satu pertanyaan lagi yang akan menjadi bukti kuat agar surat perintah bisa dikeluarkan adalah pengakuan terdakwa atas terlibatnya Song Group sebagai seorang pembeli narkoba. Letnan Chen, "Song Manchu dari Song Group, apakah benar dia terlibat dan membeli sejumlah narkoba dari kalian?" "Dia adalah salah satu pelanggan kami. Dia biasa membeli narkoba dalam jumlah yang besar, lebih besar dari apa yang kalian kira." Guo Chao mengerutkan keningnya, "Tetapi mereka tidak mengambilnya langsung dari kami, melainkan mereka langsung pergi mengambil barang itu Maroko." Suara keyboard terdengar di ruangan ketika tiba-tiba orang yang ada di ruangan itu berhenti berbicara. Hanya terdengar suara ketikan tangan Jing Yi, sebelum akhirnya beberapa saat kemudian letnan Chen bertanya, "Mengirim orang mereka langsung untuk pergi ke Maroko adalah sesuatu yang tidak bisa aku mengerti. Bukankah itu akan meningkatkan resiko tertangkapnya mereka jika dibandingkan harus memesan pada kalian?" Guo Chao mengangkat satu jarinya ketika dia menjawa, "Satu gram narkoba berharga fantastis, mereka tidak mempercayai kami karena mereka takut bahwa kami akan mengurangi takaran. Jadi mereka pergi langsung untuk mengambil barang ke Maroko." Guo Chao itu terus membeberkan apa yang dia ketahui pada letnan Chen termasuk proses masuknya narkoba yang tidak bisa terdeteksi oleh petugas bandara ataupun pelabuhan. Penyebabnya adalah karena mereka melakukan transaksi secara diam-diam dan menggunakan kapal gelap dari Jepang untuk penyelundupan narkoba. "Ini adalah pertanyaan terakhir untukmu." Letnan Chen bertanya, "Mereka memesan begitu banyak barang haram itu hanya untuk konsumsi pribadi ataukah mereka menjualnya kembali pada orang lain?" Ayah Hua'er itu tertawa sinis ketika dia mendengar pertanyaan dari letnan Chen ini. Guo Chao berkata, "Mereka hanyalah pembeli dan kami adalah penjual. Kami akan melayani mereka sebanyak apa yang mereka pesan. Terlepas dari apa yang akan mereka lakukan pada barang itu, kami benar-benar tidak tahu dan itu bukanlah urusan kami." Letnan Chen, "Aku mengerti." Setelah mendapatkan klarifikasi itu, letnan Chen segera menyuruh petugas untuk membawa Guo Chao kembali ke sel. Letnan Chen secara khusus memerintakan petugas untuk memindahkan Gao Chao dari sel lamanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Tetapi sebelum terdakwa melewati ambang pintu, dia berkata pada letnan Chen, "Aku tidak tahu apa yang dikatakan olehmu pada putriku, tetapi ketika aku menemuinya, dia sama sekali tidak memandangku dengan rasa jijik dan karena ini aku berterima kasih. Dia berkata, 'ayah, semua orang memiliki kesalahan tetapi dia juga memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.' begitu katanya." Gao Chao mengangguk sekali dan berkata, "Terima kasih letnan atas perhatianmu pada Hua'er." "Putrimu adalah anak yang baik dan gadis yang cerdas. Jalani hukumanmu dan bertobatlah, jangan biarkan putrimu tumbuh tampak sosok seorang ayah begitu lama." Letnan Chen segera meninggalkan Guo Chao dan pergi bersama Jing Yi. Begitu letnan Chen mendapatkan pengakuan dan klarifikasi dari salah satu tersangka dia langsung menyuruh Jing Yi untuk meminta surat perintah penyidikan pada atasan mereka dan kali ini atasan letnan Chen tidak bisa lagi menolak ataupun beralasan bahwa mereka tidak bisa mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Dengan wajah yang suram, atasan letnan Chen itu berkata, "Kau benar-benar telah bekerja keras Chen Yu." Letnan Chen tidak menanggapi, dia hanya mengangguk dan membungkuk sebelum akhirnya pergi dari ruangan atasannya. Begitu surat perintah didapatkan, letnan Chen dan kedua j-u-niornya, beserta beberapa petugas lain dari Unit Kejahatan Kepolisian Shanghai pergi menuju ke perusahaan tempat dimana Song Group bermukim. Para karyawan tampak sangat terkejut ketika mereka melihat petugas polisi datang, resepsionis Song Manchu tampak sangat kebingungan ketika dia berkata, "Presdir Song sedang tidak ada di sini. Sebaiknya petugas kembali lain kali saja." "Nona, kami bekerja di bawah pemerintah. Jadi tolong nona bekerja samalah dengan kami. Katakan, di mana Presdir Song berada sekarang?" Kata Jing Yi pada resepsionis itu. "Dia berada di luar kota. Aku tidak bisa.." Sebelum resepsionis itu menyelesaikan kalimatnya, Si Zhui yang biasanya tenang dan selalu bersikap ramah, kini tampak menunjukkan gigi taringnya yang mulai tumbuh ketika dia berkata, "Telpon sekertaris Presdir dan katakan bahwa kami akan melakukan penyelidikan terhadap Song Group dan juga Song Manchu." Para petugas mengambil beberapa barang yang ada di kantor Song Manchu, barang-barang yang mungkin saja bisa dijadikan bukti kuat keterlibatan Song Manchu dalam kasus narkoba yang kini sedang diselidiki oleh letnan Chen "Dia tidak ada di sini. Kita harus pergi mencarinya." Kata letnan Chen. Letnan Chen dan dua orang j-u-nior nya beserta dua petugas lain dari Unitk Kepolisian Shanghai langsung bergerak menuju rumah Song Manchu, tetapi nampaknya bos dari Song Group itu juga tidak ada di rumahnya, mengingat rumahnya masih sepi dan tampak tidak terus. Letnan Chen akhirnya menggunakan kemampuan Jing Yi untuk melacak keberadaan Song Manchu dari catatan kartu kreditnya. Lokasi terkahir Song Manchu berhasil di lacak oleh Jing Yi. Diketahui bahwa Presdir Song Group itu tengah berada di sebuah hotel yang ada di Shanghai. Begitu mendapatkan lokasi pasti Song Manchu, kelima orang dari Unit Kepolisian Shanghai itu tidak membuang-buang waktunya lagi dan langsung pergi menuju ke hotel tempat dimana Song Manchu menginap. Setelah berhasil mendapatkan nomor kamar Song Manchu dari resepsionis hotel, letnan Chen dan bawahannya langsung bergegas menuju kesana. Bell pintu kamar berbunyi dan orang yang membuka kamar hotel itu adalah asisten sekertaris Song Manchu. Dia adalah seorang wanita muda yang tengah mengenakan piyama saat polisi datang untuk melakukan penyelidikan terhadap bosnya. Melihat pemandangan yang tidak seharusnya dilihatnya, Jing Yi tentu saja tidak bisa menjaga mulutnya untuk tidak berkomentar. Dia berbisik pada Si Zhui, "Lihatlah, makam nyonya Song bahkan belum kering dan dia sudah di sini bersama dengan wanita muda. Benar-benar pria brengs-e-k." Si Zhui berbisik, "Nyonya Song di kremasi, dia tidak dikubur di tanah." Jing Yi, "…" Si Zhui tidak lagi menanggapi. Dia kembali menjadi Si Zhui yang profesional. Sekertaris Song Manchu itu berkata, "Apa yang kalian lakukan? Apakah kalian memiliki surat perintah?" Letnan Chen menunjukkan surat perintah yang ada di tangannya sembari berkata, "Aku letnan Chen dari Unit Kejahatan Kepolisian Shanghai. Dan kami di sini untuk untuk membawa Presdir Song untuk di interogasi terkait kasus penyalahgunaan narkoba." "Wah, wah, kita bertemu lagi letnan Chen. Ini bahkan belum beberapa bulan dan kau sudah merindukanku lagi." Suara sedikit serak tiba-tiba terdengar di ruangan kamar hotel. Yang baru saja menampakkan batang hidungnya itu tentu saja adalah bos besar Song Group, Song Manchu. Pakaian yang dikenakan oleh Song Manchu tidak jauh berbeda dari pakaian yang dikenakan oleh wanita itu. Itu hanyalah piyama satin berwarna hitam. Tetapi bukan itu yang mengejutkan orang-orang dari kepolisian Shanghai, termasuk letnan Chen. Itu adalah tampilan baru dari Song Manchu. Rambut Song Manchu masih terlihat cukup panjang ketika dia menghadiri sidang terkahirnya, tapi kini hal itu tidak terlihat lagi. Presdir Song Group itu nyaris botak dan lebih parahnya dia telah mengubah warna rambutnya menjadi putih ke abu-abu dan mirip seperti seorang idola yang akan debut. "Kami akan melakukan penyelidikan terhadap anda dan juga perusahaan anda. Salah satu tersangka bandar narkoba mengatakan bahwa kalian terlibat dalam kasus pembelian narkotika. Untuk itu kami akan melakukan tes narkoba pada anda." Melihat bahwa menggunakan rambut Song Manchu akan mustahil, letnan Chen masih mencoba untuk mencari cara lain. Matanya beralih ke kuku Song Manchu, berharap dia tidak mencabut kukunya hanya untuk menghindari tes ini. "Tentu saja aku akan bekerjasama dengan letnan." kata Song Manchu santai. Rambut adalah salah satu sample yang bisa digunakan untuk mengetes seseorang, apakah orang itu menggunakan narkoba atau tidak. Jika lendir ataupun cairan tubuh hanya bisa digunakan dalam jangka waktu pendek, tetapi rambut dan kuku berbeda. Selama rambut terduga pengguna narkoba tumbuh semakin panjang, maka hasil tes narkoba akan memperlihatkan seberapa lama orang itu menggunakan narkoba. Misalnya jika panjang rambut orang yang diduga menggunakan narkoba itu adalah 6 cm maka bisa disimpulkan dari sampel rambut itu bahwa orang itu telah menggunakan narkoba selama 6 bulan. Dan hal ini akan terlihat juga ketika sample kuku digunakan. Semua yang makanan, air, maupun obat-obatan akan terkumpul dikuku. Dan sangat mustahil untuk menggunakan urine ataupun air liur sebagai sampel tes narkoba yang akan dilakukan pada Song Manchu, karena itu hanya bersifat sementara dan dalam waktu yang sangat pendek. Rambut Song Manchu sudah tidak bisa digunakan. Selain karena adanya cat rambut yang merusak folikel, rambutnya yang nyaris botak jelas akan mempengaruhi hasil tes. Bisa dipastikan bahwa rambut yang baru saja tumbuh di kepala bos Song Group itu bersih. Jing Yi berbisik, "Dia juga memotong kukunya letnan." Letnan Chen merasakan sakit kepala sekaligus penyesalan pada dirinya. Seandainya dia bisa menangkap Song Manchu lebih cepat, maka pasti dia akan menemukan bukti yang dia cari. Tetapi kali ini letnan Chen sudah kehilangan kesempatannya, rambut dan kuku Song Manchu sudah dimodifikasi. "Hanya ada satu jalan tersisa..", Jing Yi berbisik, "Apakah dia juga mencukur seluruh bulu yang ada di tubuhnya, bukankah kita bisa menggunakan bulu itu?" Si Zhui, "…."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD