“Kenapa harus dia? Kenapa bukan yang lain? Aku yakin bakalan tetep banyak investor yang mau gabung sama proyek kamu,” tanya Mia saat mobil telah berjalan meninggalkan bar yang mereka kunjungi tadi. Tangan kiri Mike terlepas dari kemudi, meraih tangan Mia yang tersimpan di atas pangkuan wanita itu untuk dia genggam. Usapan lembut Mike berikan di punggung tangan Mia sebelum membawanya menuju bibir untuk dia kecup. “Proyek ini udah lama direncanain, jauh sebelum kita ketemu lagi, termasuk nama-nama investor, dan Alex ada di dalam daftar teratas. Aku nggak bisa loncatin nama dia begitu aja ketika investor lain berharap Alex gabung dan aku nggak mau usaha yang telah aku dan karyawan aku lakuin berakhir sia-sia. Kalau aku tahu kita bakalan ketemu lagi dan kejadiannya seperti sekarang ini, aku

