Mike masih menatap Mia yang tak lagi menatap ke arahnya, tangan kanannya menarik dasi yang terasa mencekik walaupun dasi itu tak lagi serapi tadi pagi. Mike menyugar rambutnya, menatap ke arah lain sebelum decihan sinis keluar dari mulutnya.
“Aku pikir satu-satunya. Bukankah kamu tidak memiliki teman dekat selain aku dan tentunya para selingkuhanmu. Selingkuhanmu juga tidak lebih baik dariku, bahkan mereka lebih buruk.”
Mia kembali menatap Mike setelah ucapan bernada sinis terasa menusuk rungunya. “Hm? Ya.”
Tatapan Mike yang tajam menghunus bola mata Mia selama beberapa saat sebelum pergi dari ruang tengah menuju kamarnya.
***
Tiga hari berlalu dengan cepat, dan saat ini weekend telah tiba.
Mia tidak menyiapkan baju untuk Mike karena pria itu hanya akan di rumah sehingga dia bisa m
