Malam ini Nadine sudah berdandan rapi untuk menghadiri makan malam bersama keluarga mamanya. Meski masih merasa sedikit risih dan khawatir, Nadine berusaha bersikap santai saat memasuki restoran. Gadis itu terlihat anggun dalam balutan gaun berwarna hitam yang dipenuhi dengan glitter perak yang berkilauan.
Nadine pun mengarahkan matanya ke segala penjuru untuk mencari keberadaan mamanya. Dia pun tersenyum ketika melihat sang mama melambaikan tangannya di ujung sana. Nadine menghirup napas dalam, lalu menghembuskannya pelan, kemudian baru melangkah mendekati mereka semua.
“Nadine... ya ampun, kamu sudah dewasa sekarang.” Seorang pria berkepala plontos langsung menyambut kedatangan Nadine.
“I-iya Om.” Nadine tersenyum canggung. “Om Herman sendiri apa kabar?”
“Baik... ayo duduk!” pandan
