26. Di Perpustakaan

2217 Words

“Kau memang sangat teguh. Dulu Sabin juga seperti itu.” Maria tersenyum menyandarkan punggungnya ke kursi, “Jika begitu, ku harap kau benar - benar akan bertahan.” Sherly mengangguk, “Pasti.” Ia lalu kembali menunduk membaca bukunya. Mungkin saja masih ada informasi lain yang penting di dalam buku ini. Buku ini sangat tebal, membacanya dalam sehari tidak akan cukup. Apalagi notabene dirinya paling anti membaca. Jangankan membaca buku non fiksi seperti ini, membaca novel romance tentang CEO yang digandrungi kaula muda dan ibu - ibu apalagi berlabel adult story saja dirinya juga malas. Baginya daripada membaca sederet tulisan yang membuatnya ngantuk dan matanya minus, lebih baik melihat langsung saja. Maksudnya menonton versi film daripada novel. Hehe Tak berselang lama, di tengah kehenin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD