Genta menghembuskan asap rokoknya. Pandangannya menerawang menatap kerlap-kerlip lampu kota dari balkon apartemennya. Tak pernah terpikirkan dalam otak licik Genta bahwa ia akan mendapat lawan setangguh Andre Ranuwijaya.
Niatnya membalas sakit hati adiknya karena Raka sekaligus merebut kembali perempuan yang dicintainya, ternyata tak membuahkan hasil sama sekali. Ia salah perhitungan. Ranuwijaya benar-benar brilliant menyembunyikan permatanya. Bahkan Genta yang lama malang-melintang di dunia gelap pun tak menyangka sama sekali Andre bisa membuat bisnisnya rontok sekejap.
Semua bisnisnya memang dikembalikan sesuai janji Andre. Dalam kerugian beberapa malam saja jelas merupakan pukulan telak bagi Genta.
“Sial!” umpatnya.
Bertahun-tahun ia berusaha membangun bisnisnya, tapi si bungsu Ran
