Mobil Bian sampai tepat saat Andre membuka pintu. Andre tersenyum miring. Ia sengaja menunggu Bian keluar dari mobilnya. “Andre, Kita ketemu lagi,” Bian buru-buru keluar sebelum Andre masuk ke dalam restoran. “Sendiri?” dia melirik isi mobil Bian yang tanpa penumpang lain. “Mau join?” “Why not?” Maura mengernyit bingung. Entah apa yang sedang direncanakan Andre maupun Bian. Ia yakin keduanya bukan tanpa maksud. Andre tampak jauh lebih tenang dibanding Bian yang berusaha menekan emosinya. “Ada urusan bisnis yang mau kamu bicarakan?” tanya Andre memulai pembicaraan sesaat setelah memesan makanan. Bian menatap tajam Andre sambil sesekali melirik Maura. Dia tahu laki-laki di hadapannya ini berbeda dengan Raka. Dia sempat berhubungan dengan Raka saat kakaknya Andre itu masih berkecimpung