Begitu Andre sampai di kantor, Markus sudah siap menghadap untuk melaporkan rapat yang ia ikuti mewakili bosnya itu. Maura duduk di sofa menyimak kedua orang itu berbicara. Meski dibesarkan di keluarga pengusaha, ternyata tak membuat Maura mengerti seluk-beluk perusahaan. Bahkan untuk mengelola butiknya yang kecil saja ia masih sering kewalahan. Tapi mendengar suaminya berbicara, semuanya terasa begitu mudah bagi Andre. Begitu Markus keluar, Maura bangkit dan berdiri di dekat Andre duduk, bersandar pada meja kerja suaminya. Ia ingin segera membicarakan kesulitan ayahnya sebelum Andre disibukkan oleh hal lain lagi. “Nanti dulu ngerjainnya,” Maura meletakkan tangannya di atas berkas yang hendak diambil Andre. “Jadi aku harus ngerjain apa dulu? Kamu?” Andre menarik pinggang Maura hingga