Bab 74: Kisah Lalu

1041 Words

“Ndre, makanannya kalau lama dianggurin gak enak lho,” kata Maura setelah beberapa lama mereka hanya terdiam. Maura tentu saja senang berdiam dalam pelukan laki-laki itu. Tapi ia juga merasa khawatir mereka kebablasan, tak bisa menahan diri masing-masing. “Kamu sudah lapar?” tanya Andre. “Enggak.” “Terus?” Maura berbalik agar bisa menatao wajah tampan itu. “Aku kuatir kita kebablasan.” Andre tertawa. Lalu bangkit dan mengajak Maura keluar. Semua makanan yang ia pesan sudah tersaji rapi di atas meja. “Aku gak nyangka nona muda Bimantara bisa melakukan ini,” ucapnya sambil duduk di meja makan dan meraih gelas minumnya. “Aku pernah tinggal di apartemen sendiri, jangan lupa,” Maura duduk di hadapan Andre. “Dengan pengawasan ketat kakak laki-lakimu, jangan lupa juga.” Maura cemberut.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD