Mungkin Maura satu-satunya yang merasa tegang. Bukan karena khawatir ayahnya menolak. Tapi bagaimana jika si muka datar ini malah berbalik begitu saja meninggalkan Maura jika ayahnya menolaknya. Maura tahu, Andre tak akan pernah meneruskan sebuah hubungan yang tak direstui orang tua mereka. Karena bagi Andre, tak ada hubungan yang akan berhasil tanpa restu orang tua. “Makan yang bener,” tegur Tuan Pahlevi melihat putri satu-satunya itu makan dengan ogah-ogahan. “Maura gak selera.” “Mau ganti menu, Sayang?” tawar Indira, tante Maura. “Gak usah, Tante.” “Gak akan ada orang yang menentangmu kali ini. Makanlah dengan baik,” ucap ayah Maura. Kali ini? Kening Andre berkerut. Sepertinya ada yang terlewat darinya. Ia melirik Maura, mencoba membaca ekspresi wajahnya. Apa dia pernah memiliki