"Paket anda, Nona." Nafas Raina seakan hilang selama beberapa detik melihat siapa yang berdiri di hadapannya. Ia segera menarik badan dan menutup pintu dengan cepat. Namun, sebelum pintu benar-benar tertutup, kaki Satya terangkat menghalangi. "Mau apa kau!" Menatap nyalang Satya yang menatapnya dengan pandangan sulit diartikan. "Mengantarkan paket," jawab Satya tanpa ekspresi yang berarti. Meski sebenarnya, ia tengah menahan diri. "Bawa kembali, aku tidak menerima paket apapun darimu." Raina berusaha mendorong pintu hingga kaki Satya hampir terjepit jika saja ia tidak menahan pintu dengan tubuhnya. Sial! Satya begitu kuat, membuat permainan dorong mendorong ini dimenangkan olehnya. Alhasil, Raina jatuh terduduk dengan bokongnya yang mencium lantai dengan keras. "Awh ... ssh ...." Rai