"Akhirnya anak ibu kembali." Keduanya berpelukan erat, Raina tak melepas pelukannya selama beberapa saat. "Ibu kira aku kabur?" ucap Raina setelah melepas pelukan. Sang ibu hanya tersenyum seraya memperhatikan putri satu-satunya dari ujung rambut hingga ujung sepatu yang dipakainya. "Kau terlihat lebih gemuk, Sayang," ucapnya dengan tersenyum senang. "Ibu …." Raina merengek kesal. "Tidak ada pelukan untuk ayah?" Ayah Raina muncul dari belakang ibunya dan merentangkan tangan menanti sebuah pelukan hangat dari putri tercinta. "Ayah …." Raina menghambur memeluk ayahnya erat layaknya anak kecil. "Bagaimana kabar putri ayah?" Mengusap helaian burgundy Raina dan mengecup pucuk kepalanya sekilas. "Raina baik, Ayah," jawab Raina dengan mengukir senyumnya. Meski sebenarnya ia sedang tidak