"B-bagaimana caranya? Aku... belum pernah.. melakukannya," ujar Aeji dengan suara lirih.
Chanyeol tersenyum mendengarnya. Di raihnya pinggang Aeji hingga berada di dekapannya. Gadis itu menaruh kedua tangannya tepat di d**a Chanyeol untuk sedikit memberi jarak.
"Aku akan mengajarimu," bisik Chanyeol tepat di telinga Aeji.
Gadis itu dapat merasakan nafas hangat yang menghembus wajahnya. Tatapan Aeji tidak berani mengarah pada Chanyeol. Ini sesuatu yang baru untuknya.
"Pejamkan matamu," kata Chanyeol yang langsung dilakukan Aeji.
Benda kenyal nan hangat menempel begitu saja di bibirnya yang Aeji kita bahwa itu bibir Chanyeol. Pria itu terus melumat bibir Aeji, bagian atas dan bawah. Sedangkan gadis itu masih diam saja tak bergerak.
Tangan Chanyeol telah berada di tengkuk Aeji mencoba memperdalam ciuman mereka.
"Ahh," Aeji terkejut merasakan gigitan di bibirnya hingga lidah Chanyeol berhasil memasuki mulutnya. Menggoda lidah Aeji yang begitu pasif.
Chanyeol begitu panas. Pelukannya semakin erat merasakan dua gundukan kenyal milik Aeji yang cukup besar untuk ukurannya begitu menempel di dadanya.
Aeji mendesah tat kala Chanyeol benar-benar memperdalam ciumannya.
"C-chan," panggil Aeji di sela ciuman panjang Chanyeol.
Pria itu pun sedikit melumat bibir manis milik gadisnya. Dan memberi penutupan sebuah kecupan singkat di sudut bibirnya.
"Maaf, aku terbawa suasana," bisik Chanyeol dengan suara seraknya.
Aeji sedikit mendorong d**a Chanyeol dengan maksud melepaskan pelukannya. Pria itu langsung tersenyum melihat betapa bengkaknya bibir Aeji, membuat dia senang.
"Terimakasih atas ciuman pertamamu," ujar Chanyeol membuat wajah Aeji bersemu merah bahkan pandangan gadis itu tidak bisa mengarah pada Chanyeol lagi.
"Besok pagi aku jemput ya?"
"Tidak perlu Chan," Chanyeol mengerutkan keningnya.
"Aku... takut mamaku tahu"
"Kau ingin pacaran rahasia?"
Aeji mengangguk.
"Kenapa?"
"Aku... belum siap"
Chanyeol mendengar itu hanya menghela nafas. Ia harus menghormati keputusan Aeji. Lagipula ia masih punya misi untuk menaklukkan hati pacar barunya selama 2 bulan.
"Baiklah, sekarang masuklah," ujar Chanyeol sedikit mengecup keningnya.
Aeji mengangguk dan langsung berjalan masuk ke rumah.
I'm yours
Aeji merasakan rumah begitu sepi. Gadis itu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Kriett
"Kejutan!"
Gadis itu terkejut melihat Kyuhyun tengah membawa spaghetti carbonara kesukaannya. Belum lagi dengan kamar yang dihiasi penuh balon di atap dan origami burung pada talinya.
"Wah, paman"
Kyuhyun mendekati Aeji dan menariknya hingga duduk di tengah ranjang.
"Apa yang sedang paman lakukan? Hari ini, sepertinya bukan ulang tahun ku," kata Aeji.
Kyuhyun tersenyum melihat suasana Aeji sudah tidak seburuk tadi pagi ternyata.
"Hari ini aku sengaja memasakan makanan kesukaanmu dan menghiasi kamarmu ini bahkan aku mengusir ibumu untuk semalam"
"Kenapa?"
"Aku... Ingin minta maaf. Sepertinya aku telah melakukan kesalahan. Aku berharap kau memaafkanku"
"Ini memang salahmu paman. Kau benar-benar membuatku jatuh hati," gumam Aeji dalam hati.
"Maafkan aku ya"
"Baik, asal dengan satu syarat"
"Apa itu?"
"Malam ini paman menjadi milik Aeji"
"Apa?!"
Beberapa waktu telah berlalu. Aeji dan Kyuhyun bak sepasang kekasih yang tengah berbincang dan tertawa di atas ranjang. Sesekali Kyuhyun membersihkan bibir Aeji karena makan dengan belepotan. Gadis itu tampak bahagia. Ia selalu membayangkan jika Kyuhyun benar-benar menjadi kekasihnya akan sebahagiah apa dirinya.
Aeji mengusulkan untuk menonton film romansa kesukaannya. Kyuhyun yang tak tahu hanya mengikuti kemauan gadis itu saja. Dengan sedikit ragu, Aeji menyandarkan kepalanya pada d**a Kyuhyun yang tengah bersandar pada kepala ranjang. Sebetulnya gadis itu sedikit malu, namun ia penasaran reaksi apa yang diberikan oleh Kyuhyun. Tak di duga sebuah tangan besar tengan mengusap lengannya dengan lembut, membuat hati gadis itu berbunga-bunga.
TING
Ada pesan masuk. Aeji mengambil ponselnya tanpa mengubah posisi tidur nya pada d**a Kyuhyun. Dibukanya aplikasi chat itu.
To: Aeji
From: Chanyeol
Good night. Sleep tight, baby. Aku mencintaimu
Takut dilihat Kyuhyun, Aeji langsung cepat membalas.
To: Chanyeol
From: Aeji
Terimakasih chan
Langsung saja Aeji menutup handphone nya. Kembali fokus pada film yang tengah berlangsung.
"Kau lelah?"
"Iya, paman"
"Apa mau tidur saja?"
"T-tidur? Baiklah paman," Aeji langsung mematikan laptopnya dan menaruh jauh-jauh. Gadis itu langsung kembali ke kasur dan tidur di lengan Kyuhyun yang juga tengah berbaring di sampingnya.
Pria itu mengusap punggung Aeji berusaha membuatnya nyaman hingga tertidur.
"Selamat tidur Aeji"
"Selamat tidur paman"
I'm yours
Aeji tengah duduk di bangku penonton mengabaikan Chanyeol yang tengah berlatih basket. Sebenarnya gadis itu malas, karena penggemar Chanyeol mulai merecokinya. Belum lagi setelah tersebarnya mereka telah berpacaran. Dengan protektifnya Chanyeol meminta Aeji terus berada di jarak pandang Chanyeol agar tidak yang berani mengganggunya.
Gadis itu membaca buku yang dulu pernah dibelikan Kyuhyun. Buku untuk mendapatkan seoarang laki-laki. Saat dibacapun ternyata ada level umurnya juga. Buku ini sangat keren. Aeji membuka level orang dewasa. Semoga dengan membaca ini Aeji ada petunjuk untuk mendapatkan Kyuhyun.
Aeji begitu giat membacanya, bahkan ia menggaris bawahi dengan pena merah pada kriteria yang belum ia miliki. "Wah ternyata banyak juga yang belum aku miliki. Aku harus bekerja keras"
Ditengah sibuknya membaca tak diduga Chanyeol telah kembali dan langsung duduk disampingnya.
"Sedang apa?"
Aeji yang terkejut langsung menutup bukunya, "T-tidak"
Mata Chanyeol tertuju pada benda kotam yang di sembunyikan Aeji. Dengan jahil pria itu berusaha mengambilnya namun dengan sigap berani di hadang oleh Aeji.
"Ya! Chanyeol apa yang kau lakukan?" kesal Aeji saat buku itu telah berada di tangan Chanyeol.
"Cara.. untuk... mendapatkan laki-laki," eja Chanyeol. "Kau sedang membaca ini?"
"T-tidak," bantah Aeji cepat namun berhasil membuat senyum Chanyeol merekah.
Tiba-tiba pria itu merengkuh tubuh Aeji dengan erat.
"Terimakasih kau juga berusaha belajar untuk mencintaiku"
"Ne?"
"Tak perlu menggunakan buku ini. Aku akan mengajarimu sendiri," ujar Chanyeol sembari mengusap punggung Aeji.
Aeji hanya terdiam.
"Chan"
"Hm?"
"Lepaskan! Kau bau keringat sekali"
Chanyeol terkekeh. Ia tidak melepaskan pelukannya sama sekali ia semakin mengeratkan pelukannya membuat Aeji terus memberontak.
"Ya! Lepaskan!"
"Gak mau"
"Ihh... Chan kau bau sekali," kesal Aeji mencubit perut Chanyeol membuat pria itu kesakitan.
Dari kedekatan mereka. Tidak ada yang sadar bahwa seluruh siswi disana menatap Aeji dengan tajam.