Kyuhyun mengecup bibir Jiwon yang tengah tertidur di kamar hotelnya. Namun tak ada reaksi dari wanita itu. Dengan lihai Kyuhyun melepaskan seluruh pakaian yang melekat di tubuh wanitanya. Diikuti dengan kemeja hitam yang ia kenakan.
"Sayang," bisiknya sambil mengusap bibir kewanitaannya.
"Nggh," Kyuhyun mendengar lengguhan Jiwon.
"Bangunlah," bisiknya lagi sambil memberikan kiss mark di bagian leher tak lupa tangannya yang meremas gundukan Jiwon dengan gemas.
Mata indah yang mirip dengan Aeji pun terbuka.
Senyum hangat terpahat di wajah wanita itu saat melihat Kyuhyun tengah mencumbunya.
"Kyu, sejak kapan kau kemari?"
"Sejak aku mengantarkan Aeji ke Sekolah," jawabnya yang tengan menindih dan mengusap wajah Jiwon.
"Bagaimana tadi malam?"
"Aeji tidak marah"
"Syukurlah. Aku tidak merasa kau memiliki masalah apa apa, seharusnya kau tidak perlu melakukan itu semalam"
"Hitung-hitung aku sedang pendekatan dengan Aeji, sayang"
"Dan membiarkan tidur disini sendirian? Kau tega Kyu, aku kedinginan"
"Benarkah?" bisik Kyuhyun yang membuat Jiwon geli. Ia tahu apa yang Kyuhyun lakukan saat ini.
"Biarkan aku menghangatkanmu kalau begitu"
"Itu sudah kewajibanmu tuan," bisik Jiwon nakal membuat Kyuhyun semakin terangsang.
Kyuhyun kini berlutut di bawah pinggang Jiwon, melepaskan sabuk dan celananya sambil menatap Jiwon dengan sayu. Wanita itu yang melihatnya hanya tertawa karenanya.
"Kau tertawa?"
"Tidak," jawabnya sambil menahan tawa.
"Akan ku buat kau berhenti tertawa dan memilih untuk memohon kepada ku nona"
"Yak Kyu!" jerit Jiwon saat Kyuhyun membalikkan tubuhnya dengan kasar. Di angkatnya p****t bulat milik kekasihnya ini.
"Kyu pelan pel-Ahh!"
Kyuhyun memasukan kejantanannya dalam sekali hentakan, membuat Jiwon menjerit dan meremas bantal dengn begitu erat. Gerakan pinggul Kyuhyun benar-benar memabukan karena ia benar-benar menikmati milik Jiwon yang begitu rapat.
"Ugh," desis Kyuhyun.
"Kau suka?" tanya Jiwon di tengah hentakan Kyuhyun. Pria itu langsung menindih Jiwon sambil meremas gundukan yang begitu pas di tangannya itu tanpa mengurangi tempo kejantanannya.
"Sangat, sayang," bisik Kyuhyun dengan memberikan kiss mark di leher dan punggung Jiwon.
"Kau mendapatkan diriku seutuhnya, Kyu"
Kyuhyun mempercepat pinggulnya membuat Jiwon mengerang. Wanita itu akan mendapatkan puncaknya Kyuhyun tau itu. Suara desahan dan decitan ranjang menyelimuti kamar hotel Grand Jeju, membuat pria itu semakin panas. Kyuhyun menghentakkan kejantanannya begitu keras hingga Jiwon mencapai klimaksnya.
Keringat di wajah dan punggung Jiwon membuat kesan seksi begitu kental di pandangan Kyuhyun. Pria itu masih memompa miliknya tanpa henti walaupun Jiwon sudah mencapai puncaknya.
Dikecupnya pelipis Jiwon.
"Terimakasih, sayang. Dan kau benar-benar milikku"
I'm yours
"Chan, mau menemaniku?"
"Tentu saja, kemana sayang?"
"Ke suatu tempat, pokoknya kau harus ikut," ujar Aeji sambil menghabiskan es krimnya. Hal itu membuat Chanyeol sangat senang.
Aeji dan Chanyeol memutuskan untuk mengganti pakaian mereka dahulu sebelum pergi, karena jalan-jalan mengenakan seragam sangat tidak mengenakkan.
Mereka berdua berhenti di salah satu toko pakaian yang cukup terkenal di kota itu.
"Kenapa kita tidak ke mall saja?"
"Ku dengar disini lebih murah Chan. Ayo"
Tanpa sadar Aeji menarik tangan Chanyeol meminta pria itu untuk berjalan lrbih cepat. Pria itu pun tak menolak dan memilih menggenggam tangan Aeji dengan erat.
"Pelan-pelan saja, nanti kau terjatuh"
Langkah pasangan itu terhenti pada sebuah toko yang membuat wajah Chanyeol memerah.
"K-kau"
"Chan, biasanya laki-laki suka warna apa?"
"W-warna?"
"Ah tidak tidak, model seperti apa?"
"A-apa maksudmu?"
"Apa aku harus mencari sesuai keinginan ku saja ya? Baiklah, Chan kau duduk disini biar aku yang memilih," Chanyeol hanya menurut saja untuk duduk di sebuah bangku yang tersedia. Pria itu sangat terkejut. Bagaimana tidak? Aeji mengajaknya ke toko penjual lingering. Entah apa yang di pikirkan kekasihnya ini. Chanyeol hanya melihat Aeji yang tengah berkeliling mencari lingerie yang ia suka.
Beberapa menit berlalu, Chanyeol di kejutkan oleh Aeji yang menarik tangannya.
"Chan, aku butuh penilaianmu," seru Aeji yang membawanya hingga kedepan ruang ganti.
Chanyeol bak itik mengikuti induknya hanya menuruti permintaan pacarnya ini.
"Chan, aku akan mencoba beberapa pakaian ini. Kau harus membantuku memilih pakaian yang mana yang cocok untuk ku mengerti?"
Glup
Chanyeol menelan ludahnya. Dengan kikuk pria itu mengangguk dan membiarkan Aeji mencoba barang laknat itu. Pelipis Chanyeol mulai berkeringat.
"Cobaan akan segera dimulai," seru Chanyeol dalam hati.
Tak lama tirai itu terbuka.
Oh God
Mata Chanyeol belum siap untuk melihat ini semua.
"Chan, b-bagaimana menurut mu?"
Langsung saja Chanyeol mendorong Aeji kembali masuk dan menutup tirai. Ia tak ingin orang lain melihat tubuh seksi gadisnya ini.
"K-kenapa chan?"
Chanyeol yang menyadari telah melakukan kesalahan besar di ruangan kecil ini mulai berkeringat.
"K-kau... Lebih berhati-hatilah. Bagaimana jika orang lain melihat tubuh mu dengan baju ini?" nasihat Chanyeol dengan lembut.
"Maaf"
Chanyeol menghela nafas dan memijat pelipisnya.
"A-apakah ini sangat tidak cocok untuk ku?"
Chanyeol mengamati tubuh Aeji lagi yang berbeda hanya lebih dekat. Gundukan besar ini tampak menggiurkan belum lagi dengan lekuk tubuh Aeji yang terlihat begitu jelas.
Tanpa sadar Chanyeol mengusap pipi Aeji. Dikecupnya pelipis, hidung, pipi hingga bibir itu telah dilumatnya dengan lembut. Gadis itu tampak terkejut namun dengan tertatih Aeji sedikit membalas ciuman Chanyeol dengan kaku. Hal itu di sadari Chanyeol yang langsung merengkuh tubuh Aeji dan meremas pinggang gadis itu dengan gemas.
"Kau benar-benar seksi, Aeji," bisik Chanyeol dengan suara seraknya yang masih menyatukan dahi mereka.
Aeji mengatur nafasnya.
"K-kau menyukai baju ini?"
"Tentu saja," balas Chanyeol cepat.
"Baiklah, kau harus melihatku menggunakan pakaian yang lain okay?"
Dengan gemas Chanyeol memeluk Aeji begitu erat hingga wajah manis gadis itu berada di dadanya. Sejujurnya pria itu berusaha menahan gairahnya.
Chanyeol mencium puncak kepala Aeji.
"Tidak. Jangan!" ujar Chanyeol tegas. "Aku akan membeli semua baju yang kau bawa ini"
"Tidak. Aku hanya akan beli satu. Jadi kau harus membantuku memi-"
"Tidak. Aku akan beli semuanya. Lagipula hanya aku yang akan menikmati baju itu melekat di tubuhmu"
Aeji yang mendengar itu hanya menghela nafas.