9

728 Words
Dua minggu telah berlalu. Hubungan Chanyeol dan Aeji semakin dekat. Pria itu sangat senang merasakan perkembangan hubungannya bersama Aeji. Bahkan tanpa 2 bulan, ia yakin bisa mendapatkan hati Aeji. Gadis itu turun dari motor Chanyeol dan langsung mengembalikan helmnya. Chanyeol membantu Aeji merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. "Terimakasih Chan" "Hm," balas Chanyeol sambil tersenyum. Chanyeol dan Aeji masih di depan rumah dan saling berhadap hadapan. "Kau tidak pulang?" "Aku menunggumu masuk ke rumah duluan" "Baiklah. Hati-hati di jalan," ujar Aeji yang langsung berbalik dan berjalan ke rumahnya. Tiba-tiba langkah gadis itu terhenti membuat Chanyeol heran. "Aku melupakan sesuatu," Aeji berbalik dan menghampiri Chanyeol lagi. "Ada apa sayang?" tanya Chanyeol bingung. "Aku lupa menciummu," ujar Aeji yang membuat Chanyeol tersenyum gemas. "Kemarilah, aku akan menciummu" "Tidak. Kali ini biarkan aku" Pria itu tampak terkejut. Ini adalah hal yang baru dan pertama. Aeji berjalan mendekat pada Chanyeol. Di tariknya wajah Chanyeol dengan kedua tangan yang berada di pipinya. Aeji tampak begitu terbiasa hingga bibir itu menempel dan melumat milik Chanyeol dengan lembut. Didorongnya lidah Aeji dengan reflek Chanyeol memberikan celah hingga lidak mereka saling menggoda satu sama lain.  Desahan lirih Aeji terdengar membuat Chanyeol semakin panas. Tiba-tiba tangan kecil itu mendorong d**a Chanyeol memberi jarak. Mata Chanyeol penuh kabut gairah. "Chan?" "Hm?" balas Chanyeol yang tak mau melepas pelukannya. "Bagaimana?" "Apa sayang?" "C-ciumanku tadi?" Chanyeol terkekeh mendengarnya. "Boleh aku minta lagi?" "Tsk" desis Aeji. "Aku serius" "Aku harus balas apa sayang? Kau benar-benar membuatku panas sekarang kau tahu?" Aeji seolah mengerti hanya mengangguk. "Mau minum es di rumahku?" ajak Aeji membuat Chanyeol semakin gemas. "Bukan itu maksudku, sayang. Sudahlah, segera masuk sebelum mama mu melihat" Aeji pun mengangguk. "Baiklah hati-hati Chan" I'm yours "Aku pulang," seru Aeji yang tak ada balasan. Gadia itu sempat heran karena rumah benar benar sepi. Ia berpikir mungkin Kyuhyun sedang pergi ke perpustakaan. Langkah gadis itu terhenti tepat di depan kamar pujaan hatinya yang tak tertutup. Untuk kedua kalinya ia melihat hal yang sama. Ibunya tampak terlentang di atas ranjanh tepat berada dalam kungkungan Kyuhyun. Sedangkan pria itu dengan semangat menggerakan pinggulnya membuat ibunya mendesah tak karuan. Tangan Aeji mengepal melihat apa yang dilihatnya. Gadis itu semakin kesal melihat betapa puasnya Kyuhyun menggagahi ibunya. "Ngghh..." geram Kyuhyun keenakan. Aeji yang melihat itu hanya dapat menyumpahi dalam hati. "Tunggu aku, paman" I'm yours Kyuhyun memeluk Jiwon dari belakang sambil berbaring. Perlahan pria itu kembali memasukan miliknya dari belakang. "Ahh.. kyu aku lelah" "Tahan sayang," balas Kyuhyun yang langsung menghantam milik kekasihnya ini begitu kasar. Jiwon yang tak kuasa mendesah dan beberapa kali menjerit karena pria ini sedikit kasar. Kyuhyun memberikan banyak kissmark di leher Jiwon membuat wanita itu semakin panas. Mengabaikan miliknya yang masih di mainkan oleh Kyuhyun, Jiwon berusaha melihat jam yang tak jauh dari nakas. "Astaga.. ahh.. Kyu, apa Aeji sudah pulang?" "Seharusnya sudah sayang," ujarnya tanpa mau mengehntikan genjotannya. "Astaga.. ahh.. sudah kyu aku takut Aeji melihat" "Sebentar sayang," di tadiknya oinggul Jiwon hingga posisi doggy style. Dihantam nya lubang smepit itu dengan cepat membuat suara desahan dan decitan ranjang semakin keras. "Ahh.." Kyuhyun mencium punggung Jiwon saat mendapatkan pelepasan. Pria itu langsung berdiri dan mengenakan pakaiannya. "Tidurlah biar aku yang lihat" Jiwon yang sangat lelah hanya memejamkan matanya. I'm yours Pagi sekali Aeji telah berada di dapur. Selain akan membuat sarapan. Gadis itu juga mulai terbiasa membuat bekal untuk Chanyeol. Gadis itu selalu menanyakan bagaimana rasanya dan Chanyeolpun selalu menyukainya. Kebetulan hari ini adalah ulang tahun Chanyeol. Seperti rencananya.  "Hari ini terakhir Aeji. Semangat lah!" "Hari apa?" tanya seseorang yang membuat Aeji terkejut. "Pagi paman," seru Aeji dengan senang. Kyuhyun sempat melihat apa yang sedang Aeji lakukan. "Akhir akhir ini kau sering membawa bekal" "Iya paman," balas Aeji. "Hot americano?" "Kau bisa?" "Kau merendahkan ku tuan?" Ujar Aeji pura pura kesal. "Baiklah, ayo buktikan padaku" Dengan semangat Aeji membuatkan Hot Americano untuk Kyuhyun. Gadis itu ingat di buku itu bahwa salah satunya laki-laki suka wanita yang pandai di dapur. Aeji akan membuktikannya.  Tak lama minuman itu jadi. Aeji pun langsung memberikan cangkir itu beserta toast untuk sarapan Kyuhyun. Pria itu yang tadinya tengah membaca koran langsung melipat keetas itu kembali. "Akan ku coba ya" Aeji tampak penasaran langsung duduk dihadapan Kyuhyun. "Bagaimana paman?" "Wah, ini enak sekali" "Benarkah?" "Aku bohong" "Ihh.. paman menyebalkan," kesal Aeji saat melihat Kyuhyun tertawa. "Darimana kau pandai membuat ini?" "Aku suka di dapur paman" "Benarkah?" Aeji pun mengangguk. "Wah kau akan menjadi istri yang hebat," ujar Kyuhyun yang membuat hati Aeji berbunga-bunga. "Akan ku lakukan apapun untukmu paman" "Apa?" "Tidak tidak. Oh iya paman bagaimana novelnya?" "Wah tinggal di jeju aku mendapatkan banyak inspirasi. Bahkan penggemarku semakin meningkat" "Sombong sekali paman," ejek Aeji. "Aku tidak bohong. Jika buku paman yang ini menjadi best seller. Paman akan mewujudkan keinginanmu" "Benarkah?" "Iya. Tapi satu saja" "Huh walaupun begitu tetap perhitungan" Percakapan tersebut membuat Jiwon yang memandang dari jauh tampak senang. Ia berdoa semoga Aeji bisa menerima Kyuhyun.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD