Sudah lebih 1 jam Karra berada di dalam kamar mandi. Ia masih bingung apa harus keluar sekarang dengan memakai baju seperti ini. Karra memakai lingeri berwarna merah darah pemberian para sahabatnya sebagai hadiah pernikahannya. Sebenarnya ia malu memakai pakaian seperti ini karena seumur hidup ia tak pernah memakai pakaian seksi di depan laki-laki. Kalau pun memakai pakaian yang sedikit seksi itu pun hanya celana pendek dan itu hanya di rumah. Paling laki-laki yang melihatnya sedikit memakai pakaian seksi itu juga ayahnya dan sang kakak saja. Tapi sekarang ada laki-laki lain yang akan melihatnya berpakaian seksi ya walaupun itu adalah Farrell sang suami. Karra kembali melihat pantulan dirinya di cermin. Ia tak menyangka Karra yang polos bisa berubah menjadi cewek yang seksi seperti ini. Ya walaupun itu untuk suaminya sendiri.
"Karra kamu pasti bisa. Kamu harus percaya diri. Ini buat Farrel juga," kata Karra menguatkan dirinya.
Sementara itu Farrell sejak tadi sudah menunggu sang istri yang sudah hampir 1 jam di kamar mandi dan belum juga keluar dari kamar mandi. Malam ini adalah malam pertama mereka sebagai suami istri. Setelah tadi Karra sempat ngambek akhirnya setelah Farrell berhasil membujuknya sang istri sudah kembali seperti biasa. Ini juga yang menjadi alasan Farrell untuk segera menjadikan Karra istrinya. Karra sangat berbeda dengan perempuan lainnya. Ia tak seperti perempuan lain yang silau akan harta. Bahkan saat mereka memutuskan untuk menikah, Karra hanya minta 1 permintaan pada Farrell. Ia ingin pernikahan mereka dilakukan sesederhana mungkin. Ia ingin pernikahannya sah di mata agama dan negara setelah itu ia hanya ingin mengadakan pesta kecil bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya saja. Waluapun jika Karra meminta pesta pernikahan yang mewah dan megah dengan senang hati Farrell akan menurutinya. Tapi sepertinya Karra bukan tipe perempuan yang suka hidup mewah. Ia selalu berkata pada Farrell ia hanya ingin hidup biasa saja. Walaupun dirinya juga memiliki kelebihan daripada orang lain sebaiknya ia harus lebih banyak memberi bagi orang yang lebih membutuhkan lagi. Dan itu lagi-lagi membuat seorang Farrell Ferdinant terpana untuk kesekian kalinya.
Ketika sedang sibuk dengan lamunannya tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka. Dan disana keluarlah wanita yang sejak kemarin sudah menjadi istrinya berpakaian sangat seksi. Farrell tahu istrinya itu terlihat sangat malu berpakaian seperti ini. Buktinya ia terus saja menunduk ketika berjalan menuju ke arah Farrell
"Maaf udah lama nunggu," kata Karra malu-malu.
"Its ok sayang. Aku akan nunggu sampai kapan pun kamu siap. But now you look pretty and sexy sayang," puji Farrell yang mulai mendekat ke arah Karra.
Karra pun tahu bahwa ini sudah menjadi hak Farrell sebagai seorang suami. Jadi siap ga siap ia pun harus siap. Entah siapa yang memulainya bibir mereka sudah saling mencecap satu sama lain. Yang awalnya ciumannya lembut tapi lama-lama ciuman itu berubah menjadi menuntut. Hingga akhirnya mereka sama-sama polos tanpa ada sehelai benangnya.
" I love your lips. Dan mulai sekarang bibir ini akan jadi canduku," kata Farrell yang sudah mencium Karra lagi.
Karra pun tak bisa menjawab kata-kata sang suami. Ia hanya bisa mendesah dan menikmati permainan dari sang suami. Hingga mereka benar-benar mendapatkan pelepasan yang sangat dahsyat.
Pagi harinya....
Di sebuah kamar yang sangat berantakan tampak sepasang suami dan istri sedang terlelap tidur dengan tangan sang suami memeluk sang istri begitu sensitif. Mereka tampak enggan bangun karena mereka baru saja bisa tidur menjelang subuh. Farrel dan Karra benar-benar melakukan malam pertama hingga dini hari. Sebenarnya Farrell ingin terus melakukannya tapi Karra sudah tak sanggup karena kelelahan hingga akhirnya mereka tertidur saling berpelukan
"Drttt...Drrttt..."
Bunyi suara telepon membangunkan Karra yang masih terlelap tidur. Ia pun berusaha membuka matanya karena saat ini ia benar-benar masih sangat lelah. Karra pun mencoba untuk bangun tapi ada sebuah tangan yang memeluk erat pinggang Karra. Dan ketika ia melihat sebelah ternyata tangan yang memeluknya adalah Farrell yang beberapa hari ini menjadi suaminya. Karra jadi teringat peristiwa semalam bagaimana dirinya begitu liar di bawah tubuh liat Farrell. Ia tahu Farrell lebih pengalaman daripada dirinya. Dan ia berharap bisa memuaskan suaminya ini. Karra pun mencoba menyingkirkan tangan Farrell di pinggang Karra. Bukannya lepas tapi tangan Farrell semakin erat memeluknya.
"Rell awas tangannya aku mau bangun," kata Karra yang mencoba melepas tangan Farrell dari pinggangnya.
"Hmmm.. Apa sih sayang. Udah kita tidur lagi aja. Aku masih ngantuk," Kata Farrell yang kembali menarik Karra dalam pelukannya.
"Hahhh...."
Karra tak bisa berbuat apa-apa lagi. Kalau sudah begitu ia hanya bisa pasrah. Apalagi ia juga masih ngantuk. Ia pun semakin menenggelamkan kepalanya ke d**a telanjang sang suami. Dan lama-lama ia pun terlelap tidur.
Pagi pun sudah berubah menjadi siang dan Farrell sudah bangun beberapa menit yang lalu. Ia pun memandang wajah damai Karra yang masih terlelap tidur. Ia benar-benar sangat bahagia akhirnya ia bisa memiliki Karra seutuhnya. Dan semalam mereka akhirnya melakukan malam pertama. Dan bagi Farrell semalam adalah malam terindah yang pernah Farrell rasakan. Farrell tak munafik jika ia dulu sering melakukan s*x bersama wanita-wanita lain. Tapi setelah bertemu Karra ia pernah lagi melakukannya. Karena ia hanya ingin melakukannya bersama Karra. Dan semalam ia pun berhasil melakukannya.
Farrell melihat pergerakan sang istri yang mulai terbangun. Ia pun mulai membuka matanya dan melihat ke arah Farrell.
"Morning sayang," ata Farrell sambil mengecup bibir Karrak.
"Ihhh kamu apaan sih. Pagi-pagi udah cium-cium segala," kata Karra risih.
"Ya gak pa-pa. Pokoknya mulai sekarang ketika kita bangun tidur harus kasih ciuman selamat pagi dulu," kata Farrell membuat keputusan.
"Enggak. Peraturan darimana tuh. Lagian aku belum gosok gigi udah main cium aja," kata Karra sewot.
"Aku gak peduli. Dan itu peraturan aku yang buat. Mau aku laporin ibu kalau kamu ga nurut sama suami," kata Farrell ngancam
Kalau sudah pakai acara lapor ke ibu Karra ga bisa berkutik. Karena sebelum Karra menikah dengan Farrell ia selalu dibilangin sama ibunya jika kita sudah bersuami, kita harus nurut apa kata suami. Dan selalu membuat suami nyaman sama kita kalau ga mau suami kita lari ke perempuan lain.
"Dasar tukang ngadu. Udah sana minggir aku mau mandi trus makan. Gara-gara kamu kita ngelewatin sarapan," kata Karra sewot.
Baru saja Karra mencoba bangkit ia sudah merasakan selangkangannya sakit dan badannya serasa remuk redam.
"Udah dibilangin biar aku yang gendong kamu. Kamu gak lupa kalau semalam kita udah ngelakuin itu jadi wajar aja s**********n kamu sakit," kata Farrell sudah menggendong Karra ala bridal.
"Siapa yang bikin aku sakit kayak gini," kata Karra yang lagi-lagi sewot.
"Habis semalam kamu benar-benar luar biasa sayang. Kalau aja kamu gak bilang capek mungkin sampai pagi aku masih kuat kok," goda Farrell menampilkan senyum mesumnya.
"Enak di kamu gak enak di kamu," kata Karra sebal.
"Kita sama-sama enak sayang. Kamu sendiri yang bilang faster Farrell. Jangan sok lupa deh sayang," kata Farrell menggoda istrinya.
Wajah Karra sudah dipastikan seperti udang rebus karena menahan malu. Ia juga tak tahu kenapa semalam ia begitu liar. Ini juga karena Farrell pandai membuat gairahnya naik dengan cepat.
"Udah buruan ke kamar mandi. Aku mau mandi udah lengket banget," kata Karra mencoba menetralisirkan keadaan.
Farrell tahu istrinya ini pasti malu karena ia bisa melihat wajah Karra yang memerah.
"Baik tuan putri," jawab Farrell yang sudah berjalan menuju kamar mandi.
Saat ini Karra sedang menikmati rasanya berendam. Dan setelah beberapa lama rasa sakitnya sudah sedikit berkurang.
"Sayang maaf ya kalau semalam aku udah berlebihan," kata Farrell yang juga ikut berendam bersama Karra.
"Aku gak pa-pa kok. Coba butuh penyesuaian aja. Ini kan pertama buat aku. Aku harap gak ngecewain kamu. Aku tahu kamu sebelumnya pasti udah pernah ngelakuin. Jadi aku khawatir aku gak bisa buat kamu nyaman," kata Karra yang nyaman berada dalam pelukan Farrell
"No sayang. Kamu gak pernah ngecewain kamu. Harusnya aku yang bilang gitu. Karena aku pria b******k yang sangat beruntung mendapatkan kamu. Dan kamu mau nerima aku jadi suami kamu," kata Farrell sambil mencium pundak telanjang Karra.
"Rell kita udah jadi suami istri sekarang jadi aku harap kita gak boleh saling menutupi masalah apapun yang terjadi. Aku mau kita saling jujur dan terbuka satu sama lain. Dan aku akan berusaha menjadi istri yang baik buat kamu. Dan kita akan sama-sama belajar untuk itu," kata Karra tulus.
" I know sayang. Kita akan belajar menjadi suami dan istri yang baik satu sama lain. Dan aku janji sama kamu akan selalu membahagiakan kamu," kata Farrell tak kalah tulus.
"Makasi Rell. I love you," kata Karra semakin menyandarkan tubuh polosnya di tubuh polos sang suami
"I love you more sayang," jawab Farrell yang mengeratkan pelukannya pada Karra.
Happy reading