Bab 5

1257 Words
Hampir seminggu lamanya Karra dan Farrell menikmati masa-masa bulan madu mereka. Menikmati waktu berdua sebagai pasangan suami dan istri. Di moment ini juga mereka jadi lebih mengerti satu sama lain. Masa pacaran yang sangat singkat membuat Karra harus lebih mengenal sosok laki-laki yang ketika ia bangun dan tidur akan selalu ada disampingnya. Dan mungkin di masa depan nanti laki-laki ini akan menjadi ayah dari anak-anaknya kelak. Dan sekarang usia pernikahan mereka sudah masuk usia 1 bulan lamanya. Mereka pun sampai ssat ini masih berusaha untuk saling beradaptasi satu sama lain. Seperti saat ini di sebuah kamar tampak seorang laki-laki yang memeluk erat seorang perempuan yang tampak nyaman tidur di dalam pelukan sang laki-laki. Keduanya sama-sama dalam keadaan telanjang karena semalam lagi-lagi mereka melakukan aktivitas panas yang sepertinya sudah menjadi rutinitas wajib. Dan tentu saja setiap pagi mereka akan selalu berakhir seperti ini. Dan mereka adalah Farrell dan Karra. Farrell bangga bisa mengubah istrinya yang dulu seorang yang polos menjadi wanita yang liar bahkan ia bisa mengimbangi gairah Farrell yang tak pernah ada habisnya. Dan bagi Farrell aktivitas panas bersama istrinya adalah moment yang sangat ia sukai. Tampak sang perempuan mulai menggeliatkan tubuhnya tanda ia akan bangun sebentar lagi. Karra perlahan membuka matanya dan ketika ia membuka mata hal pertama yang ia lihat adalah wajah damai sang suami. Tangannya seakan gatal tak menyentuh wajah Farrell yang masih terlelap tidur. Dengan perlahan ia menyentuh wajah laki-laki yang ia cintai ini. "Kenapa kalau tidur wajah kamu kayak anak kecil gini tapi kalau pas bangun aja sifat mesumnya kumat terus," Kata Karra masih membelai wajah Farrell. "Sayang aku tahu kalau wajahku ganteng. Sampai-sampai kamu terus melihat wajah aku. Emang kamu masih kurang melihat wajah aku setiap hari?" tanya Farrell yang secara tiba-tiba membuka matanya Sebenarnya sudah 10 menit yang lalu Farrell bangun dari tidurnya. Ia juga tahu ketika sang istri membelai wajahnya. Tapi ia enggan untuk membuka matanya ia malah menikmati sentuhan tangan sang istri yang sangat ia sukai. Ia juga ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh Karra. "Jangan bilang kamu udah bangun dari tadi," kata Karra sebal. " kira-kira udah 10 menit yang lalu aku bangun. Dan aku cuma mau lihat sejauh mana kamu bertindak. Tapi kayaknya kamu cuma mau membelai wajahku aja dan gak melakukan hal lebih sama aku," kata Farrell yang menarik tubuh Karra semakin merapat ke tubuh telanjangnya. "Kamu kira aku m***m kayak kamu," kata Karra yang terus mengomel "Hahahaha....." Farrell hanya bisa tertawa mendengar omelan Karra yang sepertinya akan menjadi makanannya setiap hari. Farrell juga mengakui jika sejak ia menikah dengan Karra ia berubah menjadi m***m seperti ini. Dan ia berubah menjadi suami yang manja dan over protective kepada Karra. Karena Farrell memang sangat menyukai Karra dan tak pernah terbesit di pikirannya hidup tanpa Karra. Karena Farrell yakin bahwa ia tak sanggup untuk menjalani hidup tanpa Karra. "Tapi kamu suka kan kalau aku mesumin terus. Bahkan kamu sering bilang faster Farrell." Lagi-lagi Farrell menggoda istrinya. Karra benar-benar malu sekarang hingga membuat wajahnya merah padam gara-gara menahan malu ketika mendengar kata-kata Farrell barusan. Ia juga tak habis pikir dengan dirinya sendiri. Karra yang polos berubah menjadi Karra yang haus akan belaian. Dan selalu saja termakan rayuan dari suami mesumnya itu untuk terus mengulangi aktivitas panas mereka. "Itu juga gara-gara kamu. Kayaknya aku harus ke dokter deh buat minta obat buat suami aku yang super m***m ini," kata Karra menyindir Farrell. "Aku kan cuma m***m sama kamu sayang. Lagian m***m sama istri sendiri gak salah kan?" tanya Farrell mencari pembenaran. "Itu mah otak kamu aja yang m***m. Udah ah sana minggirin tangan kamu. Aku mau bangun terus mau ke kamar mandi. Hari ini kamu ke kantor kan?" tanya Karra menyudahi perdebatan dengan sang suami. "Hahhhh.. sayang kenapa kamu ngingetin aku kalau hari ini aku berangkat ke kantor. Padahal aku masih pengin sama kamu terus," kata Farrell yang menenggelamkan kepalanya ke dalam pelukan Karra. "Enggak. Kamu harus berangkat kerja hari ini. Gak ada waktu buat malas-malasan lagi. Emang kalau kamu gak kerja kita makan apa? Sekarang kamu bukan cuma hidup buat diri kamu sendiri tapi sekarang udah jadi kepala keluarga jadi kamu harus lebih giat bekerja lagi," kata Karra menasehati suaminya itu. "Kamu tenang aja sayang. Uang aku lebih dari cukup buat hidupin kita. Lagian buat apa aku gaji karyawan aku mahal-mahal kalau gak bisa kerja. Kalau ujung-ujungnya aku juga yang harus kerja," bantah Farrel sambil mendumel. "Ih kamu tuh kalau di bilangin gak pernah di dengarin terus sih. Walaupun kamu bos tapi sebagai seorang bos kamu harus memberikan contoh yang baik buat anak buah kamu. Jadi sekarang kamu mandi trus nanti aku siapin baju kerja kamu. Setelah itu kamu ke ruang makan biar aku siapin sarapan buat kita. Ok mr. Farrell," kata Karra mencoba membujuk suaminya ini. "Ok ibu Karra Ferdinant," kata Farrell yang sudah berjalan menuju kamar mandi. Karra pun mengambil karet rambut untuk mengikat rambut panjangnya. Tapi sebelumnya ia mengambil baju untuk menutupi tubuh telanjangnya. Setelah itu ia menyiapkan baju untuk sang suami. Lalu ia turun ke dapur untuk memasak sarapan untuk mereka berdua. Farrell baru saja selesai mandi dan ia tersenyum ketika Karra sudah menyiapkan baju kerjanya. Dan hari ini tepat 1 bulan lamanya ia menikah dengan Karra. Dan sepertinya ia akan mengajak Karra untuk makan malam di luar untuk merayakan aniversary pernikahan mereka yang memasuki usia satu bulan. Farrell pun segera memakai baju yang Karra siapkan dan bergegas menyusul sang isteri yang sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Sementara itu Karra sedang sibuk menjalani rutinitas paginya sebagai seorang istri. Seperti saat ini ia sedang menyiapkan kopi untuk sang suami dan memasak nasi goreng untuk sarapan mereka pagi ini. Karra dan Farrell memang tinggal di rumah milik Farrell yang sangat besar ini. Walaupun ada beberapa pelayan yang bekerja di rumah Farrell tapi Karra yang menyiapkan semua keperluan sang suami. Dari menyiapkan baju kerjanya sampai menyiapkan sarapan mereka berdua. Karra tak pernah merasa terbebani mengerjakan semua rutinitasnya. Ia malah menikmati peran barunya sebagai seorang isteri. Sementara itu Farrell tersenyum bahagia ketika melihat Karra sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya. Dan selama 1 bulan ini ia sangat suka semua masakan yang Karra buat. Karena menurutnya semua masakan yang Karra buat selalu pas untuknya. Farrell pun berjalan mendekat dan langsung memeluk Karra dari belakang. "Rell jangan peluk aku sekarang. Aku belum mandi nanti baju kamu bau terus kusut," kata Karra menolak pelukan sang suami. "Gak pa-pa kok sayang. Aku suka bau kamu dan soal baju aku gak peduli," kata Farrell yang semakin mengeratkan pelukannya. "Hahhhh..." Karra tak bisa berdebat dengan Farrell karena ia akan selalu kalah bila berdebat dengan suami. "Sayang happy 1 month aniversay," kata Farrell yang masih memeluk Karra. "Hari ini tanggal pernikahan kita ya? Aku malah lupa?" kata Karra lupa hari pernikahannya sendiri. "Iya sayang ini tanggal pernikahan kita. Kamu masak lupa," kata Farrell ngambek. "Iya maaf. Akhir-akhir ini aku sibuk ngurusin acara pertunangannya Luna jadi sampai gak ingat tanggal. Selamat happy 1 month aniversary sayang. I hope you can be better husband to me. And i can to be a good wife for you. I will always love you yesterday, now, and forever," kata Karra yang sudah menatap Farrell penuh cinta. "You always to be a good wife for me baby. And i will love you yesterday, now , and forever," kata Farrell membalas ucapan karra. Pernikahan Karra dan Farrell masih dalam mode yang manis-manis nih.. kita tunggu saja bagaimana perjalanan rumah tangga mereka? See you next chapter..... Happy reading...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD