Hidupnya kini hanya sebatang kara, tidak tahu esok akan bagaimana. Ayahnya pasti akan mencari tahu keberadaannya. Memang tempat teraman adalah rumah ini, tapi pasti sebentar lagi Anggie akan di ceraikan, karena kejujurannya, gumamnya di dalam hati. Malam itu Baihaqi dan Aisyah sudah berada di pembaringan malam. Baihaqi masih merapikan alat sholatnya sedangkan Aisyah sudah duduk bersandar di tempat tidurnya. Perutnya yang sudah terlihat sedikit membuncit pun terus di usap sambil melantunkan Sholawatan. Baihaqi pun berjalan menghampiri Aisyah dan ikut mengusap perut Aisyah dan menciumnya berkali-kali. Begini rasanya ingin menjadi seorang Ayah. Rasanya menunggu kelahiran anak dan menimangnya saat anak itu lahir ke dunia lalu mengadzaninya. "Bagaimana keadaan Anggie?" tanya Baihaqi pelan