44

982 Words

"Aisyah ... Aisyah ... kamu Aisyah adikku kan?!!" ucap Fathan dengan derai air mata yang terus luruh berjatuhan ke pipinya. "Aku Aisyah, Kak Fathan. Aisyah Maharani ... Aku masih hidup Kak!! Aku dan anakku masih hidup ..." ucap Aisyah menangis hingga pandangannya pun mulai menggelap dan tidak sadarkan diri. Aisyah ...... !!!!!! Dengan sigap Fathan pun menangkap tubuh Aisyah yang sudah tidak sadarkan diri dan membawanya ke kamar tidur pribadinya yang ada di restaurant tersebut. Kamar tidur ini biasanya berfungsi untuk melepas lelah Fathan dan Raina serta kedua anak kembarnya bila lelah berada di restaurant. Raina pun mengambil tas dokternya dan mengambil beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk memeriksa Aisyah. Cadarnya pun dibuka oleh Raina, tampak banyak belas luka dan robekan diseki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD