"Ka-kapan saya bilang gitu?" cicitku. Suaraku tenggelam bersama rasa gugup yang mulai menyerang. Sumpah, aku kira dia gak denger omelanku tadi. Perasaan aku ngomong dalam hati deh. "O ya? Lalu siapa yang tadi bilang dapat live streaming tanpa mengeluarkan biaya kuota internet?" Set dah, beneran telinganya lebih tajam dari golok jawara. Masa bisa denger semuanya sih? "Itu, mungkin hantu," jawabku. Kok dia makin mepet sih? "Hantu? Coba saya lihat hantunya!" Bukannya menjauh, Pak Michael malah mengangkat daguku sambil menyeringai. Mungkin lebih baik aku menutup mata. Ditatap sedekat ini benar-benar membuatku kalah telak. Jujur aja, meski slengean dan sering nonton yang bikin sange, aku gak pernah biarin cowok lain berdekatan denganku yang jaraknya hampir gak ada sama sekali. Ya, ya, m