"Ini minumnya, Pak!" ucapku sambil meringis takut. Sumpah, wajah Pak Michael serem banget. Gak sanggup aku melihat mukanya saat ini. Wajahnya lebih angker dari goa Mak Lampir! Tadinya aku dan si Moza memilih ngumpet di dapur. Tapi sayang, Pak Michael mengancam akan gak akan ngasih uang lagi pada kami. Gak mau dong! Udah mah ngurusin tuyul gendut yang merepotkan, eh malah gak dikasih jatah bulanan juga. Kan rugi bandar tuh! Akhirnya aku dan Moza memberanikan diri masuk ke kamar. Pak Michael masih dalam mode gelap ternyata. Ia masih menatap kesal pada selimut yang menggulung di tepi ranjang. "Kamu tahu, selimut apa ini?" tanyanya dengan nada menahan kesal. "Y-ya, itu selimut Anda kan? Hehe, mana saya tahu bisa sobek begitu?" jawabku sambil mengerjap. "Ini selimut kesayangan saya. Selim