"Kebakaran ....! Kebakaran ....! Teng ...! Teng ...! Teng ...!" Teriakan kencang di sekitar membuatku bangun terburu-buru hingga tidak disengaja aku menendang seseorang yang terasa mengunci gerak tubuhku. "Kebakaran di mana? Mana apinya?" teriakku panik. Baru aku diam dan melotot saat tahu siapa yang berteriak sambil memukul panci di depan kami. Brukk!! Aku meringis saat melihat Pak Michael terjatuh mengenaskan. "Aduh, kamu kenap ... Eh, Mama? Papa?" Pak Michael mengerjap kaget. Buru-buru ia bangun dan masuk ke dalam selimut lagi. Anjir! Sumpah, berani dikutuk jadi orang bejo seumur hidup! Aku juga kaget luar biasa. Pak Michael meringis memegang bokongnya yang sukses mencium lantai. Dan wow, dia cuma pake sempak doang, gaes! Haha, beruntung dia sadar dan masuk lagi dalam pelindung t