“Papa mana?” tanya Nathan saat dia tidak mendapati sosok papanya di dalam ruang kerjanya. “Pak Beni sedang di ruang meeting, Pak. Silakan tunggu sebentar, Pak,” jawab Irwan yang kebetulan sedang ada di sana. “Oh, ok.” Nathan menjatuhkan bobot tubuhnya di atas sofa empuk berwarna coklat tua yang ada di ruang kerja papanya. Dia segera mengambil ponselnya dan perhatian Nathan segera teralihkan pada layar datar di tangannya. Irwan yang masih ada di sana, melihat gerak-gerik Nathan secara sembunyi-sembunyi sambil merapikan dokumen di atas meja kerja atasannya. Terlihat sekali Nathan sedang melihat koleksi foto liburannya bersama Bianca di layar ponselnya. “Ada yang gak beres ini sama Pak Nathan. Masa iya Pak Nathan beneran suka sama Bianca,” gumam Irwan pelan. Irwan yang harus segera memb