Giano dan Shena baru saja mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Suara mesin pesawat yang berangsur-angsur meredup digantikan oleh keramaian penumpang yang berlalu-lalang. “Wow, akhirnya kita kembali!” seru Shena, sambil meluruskan lehernya untuk melihat keluar jendela. “Iya, setelah bulan madu yang luar biasa,” jawab Giano sambil tersenyum lebar. “Tapi aku sudah sangat merindukan makanan Mama.” Shena tertawa, “Jadi, kita harus segera pulang dan minta Mama masakan kesukaanmu, ya?” “Pastinya! Dan aku ingin sekali melihat Grace,” Giano menjawab dengan penuh semangat. Tak lama setelah itu, mereka melangkah keluar bandara, disambut oleh panasnya udara Jakarta. Giano meraih tangan Shena dan menggenggamnya erat, “Ayo, kita pulang!” Di rumah Giano, suasana hangat menyambut mereka. M