EXTRA PART 4

936 Words

Tama duduk menonton tv di ruang tengah apartemennya. Sesekali matanya menatap pintu kamar tempat Dina tidur. Rasa cemas kalau Dina marah masih ada di dalam hatinya. Tama menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, kedua kakinya diselonjorkan, ia berusaha untuk santai. Mata Tama hampir terpejam saat seseorang menggoyangkan lengannya. "Ehmm, Aunty!" Tama terjengkit kaget, ia duduk dengan punggung tegak. "Kenapa Abang tidur di sini?" Tanya Dina yang berdiri sangat dekat di hadapannya. "Ehmm aku ketiduran, Aunty. Aunty perlu sesuatu?" Tama balik bertanya. "Aku tidak bisa tidur" "Kenapa?" Tama menggeser duduknya agar Dina bisa duduk di sampingnya. "Ungkapan Abang tadi siang membuatku bingung." Dina menundukan kepalanya, ia menjalin jemarinya di atas pangkuannya dengan gelisah. "Maafka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD