Tian tidak menyangka ancaman yang diterimanya beberapa hari lalu dari Nyonya Wigati benar terjadi. Ibu dari atasannya itu tiba-tiba memasuki ruangannya, dan memberikan surat pemecatan, lengkap dengan tanda tangan dari Saiful Hirawan. Tian membaca surat pemecatann sepihak tersebut dengan tenang. Saat melihat bubuhan tanda tangan sang atasan, sudut bibirnya berkedut. Ia tahu jika tanda tangan Saiful yang tertera di surat pemecatannya sudah dipalsukan. Namun alih-alih Tian memrotes keputusan Wigati, Tian melipat surat tersebut dan kembali memasukkannya ke dalam amplop. Tian menuruti permainan seorang Nenek yang seharusnya sudah duduk santai di rumah, namun masih harus mengurusi urusan tidak penting seperti memecat dirinya saat ini. Ia bertahan menjadi orang kepercayaan Saiful sejauh ini ka