Malam tadi mereka tidur nyenyak, sehingga paginya lebih segar. Tanpa banyak bicara, ketika membuka mata mereka langsung saling mengecap rasa tubuh. "Sayang ... unggh ...," engah Grisham tatkala menyelesaikan rutinitas paginya dengan Esteva. "Aku mencintaimu."
"Saya juga mencintai Tuan."
Di ranjang itu keduanya bergelut di gumpalan selimut, hangat oleh gesekan tubuh. Esteva terpejam meresapi sisa gelora dalam dirinya, menggigit bibir menahan nyeri. Grisham mengurut gundukan dadanya dan menggigit- gigit gemas. Tidak ada sedikit pun kemesraan mereka berkurang, meskipun dalam hati masing-masing menyimpan keresahan.
Setelah sarapan, Grisham pergi keluar seperti biasa. Selain tugas di parlemen, juga memenuhi kewajibannya sebagai calon menantu. Ia harus menyetor wajah ke hadapan Duke Westhampt
