Pikiran Joseph yang tadinya dipenuhi oleh bayangan Elaine, kini bergeser ke sosok Belinda Moses. Dia sudah tahu apa maksud kakeknya, tapi tetap mendengarkan dengan seksama. “Belinda sudah terlalu lama di luar negeri,” lanjut kakeknya. “Kalian perlu lebih banyak waktu untuk lebih dekat dan lebih mengenal satu sama lain. Kau tahu ini penting. Perjodohan ini sudah diatur sejak lama, dan kau harus siap. Jemput dia besok.” Joseph terdiam sejenak sebelum menjawab, “Baik, Kek. Aku akan menjemputnya besok.” Pieter Morgan melanjutkan, “Sejak awal kau sudah tahu alasannya, Joseph. Pernikahan ini akan memperkuat aliansi bisnis kita dengan keluarga Moses. Hendrik Moses adalah sahabat lamaku, dan ini kesempatan emas untuk memperkuat hubungan dua perusahaan besar kita. Pernikahan ini akan memberi kit