83

1165 Words

Malam itu, setelah Maya menyampaikan keputusannya untuk pindah rumah, mereka berdua duduk di sofa dengan perasaan campur aduk. Bagas menggenggam tangan istrinya erat, menyadari betapa besar perubahan yang akan mereka hadapi. "Aku tahu ini bukan keputusan yang mudah buat kamu, Ma," ujar Bagas lembut. "Tapi aku janji, kita bakal lebih bahagia di rumah baru nanti." Maya tersenyum, meletakkan kepalanya di bahu suaminya. "Aku percaya sama kamu, Mas. Aku cuma... agak sedih ninggalin rumah ini." Bagas mengusap lembut punggung Maya. "Aku juga, Ma. Tapi kita akan menciptakan lebih banyak kenangan indah di sana. Julian pasti suka punya halaman luas buat main." Maya tertawa kecil. "Iya, si bocah pasti bakal tambah rusuh." Mereka menikmati momen itu dalam diam, menikmati kehangatan satu sama lain

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD