"Ngapain buang muka sih?" Raga kesal, kemudian menarik paksa dagu gadis itu, membuat Raya mengaduh karna merasa nyeri pada cubitan Raga. Mendengus, Raya mengangkat kakinya, kemudian menendang tulang kering laki-laki itu, membuat Raga sontak mengaduh. Keakrapan mereka berdua kini menjadi bahan tontonan oleh orang lain. Keduanya seperti terlihat layaknya pasangan. "Lo berubah kenapa sih Ray? Gue capek jadi orang yang nutupin semua ulah lo" kesal Raga yang kembali pada mode seriusnya. Raya bungkam. Gadis itu menatap Raga dengan tatapan menilai. Benar apa yang di pikirkannya. Raga tidak mungkin tidak tahu perasaanya. Mendengus, Raya menarik jari tangan Raga mendekat, kemudian memijit-mijit jari-jari itu dengan pelan. Kebiasaan Raya sekali, jika ia ingin berbicara serius. "Gue mana bis