Gio mencondongkan badannya, Resya refleks mundur membuat jarak antara mereka. Dahi pria itu mengernyit melihat perubahan sikap Resya yang seolah-olah membuat jarak dengannya. "Kenapa?" tanyanya bingung, Resya diam tak tahu harus berucap apa. Sebab semua itu adalah naluri tubuhnya, yang tiba-tiba mundur saat Gio hendak melakukan sesuatu yang lebih padanya. "Aku tidak tahu." sahutnya, entahlah kalimat 'Tidak tahu' itu bisakah Gio percaya? Atau justru semakin menganggapnya aneh? Namun ia juga tak tahu mengapa tiba-tiba tubuhnya membuat penolakan. "Oke baiklah." Gio nampak kecewa, lalu menghela napas. "Mau masuk dulu?" tanyanya sekaligus merubah topik pembicaraan. Gio menggeleng, toh itu akan memakan waktu keberangkatannya terlebih lagi Resya memang sedang tak ingin ada sentuhan dariny