Dalam hening yang menyapa, gelap gulita langit yang ditinggalkan oleh bintang-bintang. Remaja yang malang tengah duduk di teras rumah menghantam dinginnya malam seorang diri. Tiada siapa yang menemani selain rasa sepi. Rio menyesali segara perbuatan yang ia lakukan, memang terlalu gegabah untuk mengambil keputusan. Ia yang begitu berpikir buruk pada Mamanya yang justru mempertaruhkan segalanya hanya demi mereka. Kisah masalalu itu membuat hati Rio merasa tergores, patah dan hancur berantakan. Memang mamanya adalah wanita pilihan dan papanya pecundang. Ia benci hari ini, saat sedang berusaha menerima kehadiran papanya, ia di pukul oleh kenyataan yang menyakitkan. Sedih memang, dan terasa pedih. Rio mulai paham jika selama ini, ia terlalu kekanak-kanakan dalam melangkah. "Kenapa diluar?"