114. Pembohong

1384 Words

"Wah, ternyata aku gak salah lihat." suara itu, mengintrupsi kedua orang yang tengah berpelukan. Gio melepas pelukannya dan terkejut melihat keberadaan Elma yang berdiri tak jauh darinya dengan tangan yang melingkar di lengan seorang pria. Raut wajah Elma berubah, ketika melihat mata Resya yang sembab karena menangis. Ia menganga dan menutup mulutnya seolah-olah terkejut padahal hanya ingin tahu saja. "Apa yang terjadi denganmu Resya? Kamu menangis? Ditempat sebagus ini?" pekiknya tak percaya, Resya dan Gio seolah tersadar. Gadis itu mengusap bekas air matanya lalu menghela napas, tak lupa menatap sinis kearah musuh yang tidak pernah tahu malu itu. "Apa urusanmu, mengapa kamu begitu peduli?" hardiknya. Elma yang manipulatif pun tersenyum dengan manis. "Aku hanya khawatir saja." tutu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD