Setelah dari rumah sakit, Xander kembali ke universitas. Pria itu akan membuat perhitungan dengan Skyla yang telah mendorong Zeanne dari tangga.
"Xander, sudahlah tidak perlu membesarkan masalah ini. Lagipula aku tidak mengalami luka serius." Zeanne membujuk Xander seolah hatinya begitu bersih dan pemaaf.
"Tidak bisa, Zeanne. Selama ini aku selalu memaklumi Skyla yang menindasmu, tapi kali ini dia sudah sangat keterlaluan. Kau tidak mengalami luka serius, tapi kau terluka. Untung saja kepalamu tidak terbentur kuat, jika tidak maka aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu."
"Xander, Skyla seperti itu karena aku duluan yang memulai. Aku seharusnya tidak meminta dia untuk membatalkan pertunangan denganmu." Zeanne tidak berbohong pada Xander mengenai dirinya yang memulai. Namun, ia tidak mengatakan yang sebenarnya ketika Xander mengira bahwa Skyla telah mendorongnya.
"Dia tidak seharusnya mendorongmu!" Xander berkata dengan jengkel. "Hanya karena memiliki status yang tinggi, bukan berarti dia bisa melakukan apapun terhadap orang lain sesuka hatinya."
Di dalam hatinya Zeanne merasa sangat senang, ia seharusnya melakukan tindakan ini lebih cepat dengan begitu Xander akan semakin tidak menyukai Skyla.
Skyla baru saja menyelesaikan kelas terakhir ketika Xander mendatanginya. Skyla tahu bahwa ini tidak akan baik, tapi itu bukan sesuatu yang harus ia takutkan.
Plak! Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Skyla. Tubuh Skyla menegang seketika, ia menatap Xander dengan tatapan terkejut. Ia tidak pernah menyangka bahwa Xander akan menamparnya seperti ini.
Zeanne juga sama seperti Skyla, ia tidak menduga bahwa Xander akan menampar Skyla untuk dirinya.
Skyla mempertahankan ketenangannya, rasa sakit yang menyebar di wajahnya ia tekan kuat-kuat. Ia segera membalas tamparan Xander dengan tamparan yang lebih keras.
Skyla tidak akan pernah menerima begitu saja jika ia diperlakukan dengan kasar, sampai detik ini hanya Shael yang tidak bisa ia lawan.
"Xander, atas dasar apa kau berpikir kau berhak menamparku!" Skyla menatap Xander dengan tatapan tajam.
Xander sangat ingin mencekik Skyla sekarang. "Skyla, kau benar-benar keji! Kau mendorong Zeanne dari tangga!"
"Jadi, itu yang dikatakan oleh p*****r itu padamu?"
"Perhatikan kata-katamu dengan baik, Skyla!"
"Kenapa? Ingin menamparku lagi?" seru Skyla tanpa takut. "Xander, jangan berpikir terlalu tinggi. Aku akan mengembalikan setiap perlakuanmu padaku!"
"Xander, sudahlah. Semua orang memperhatikan kita." Zeanne bersuara pelan. Di sekitar mereka saat ini ada banyak orang yang menyaksikan.
"Skyla, kau yang seharusnya jangan berpikir terlalu tinggi. Kau pikir kau bisa menyakiti Zeanne sesuka hatimu! Selama ini aku bersikap terlalu lunak padamu sampai kau berani mendorong Zeanne dari tangga."
"Aku tidak mendorongnya dari tangga, jangan menuduhku tanpa bukti!" Skyla tentu saja membantah tuduhan Xander.
"Skyla, kau pikir aku akan percaya pada kata-katamu?!"
"Aku tidak peduli apakah kau akan percaya atau tidak, Xander. Aku hanya tidak akan menerima tuduhan menggelikan darimu.
Untuk apa aku seorang Skyla Liora harus merendahkan diriku dengan mengotori tanganku mengurusi wanita selingkuhanmu? Wanita seperti Zeanne tidak cukup pantas untuk mendapatkan perhatian dariku."
Skyla berkata dengan angkuh. Jika saja Zeanne bukanlah selingkuhan Xander maka Skyla yakin untuk bertemu dengannya saja Zeanne tidak pantas.
Orang-orang yang menonton tidak bisa tidak megagumi keangkuhan Skyla. Mereka memang tidak memiliki hubungan yang baik dengan Skyla yang dingin dan sulit untuk di dekati, tapi mereka cukup tahu bahwa dibandingkn dengan Zeanne. Skyla jauh berada di atas. Entah itu dalam hal kecantikan, kecakapan dan latar belakang, Skyla lebih unggul.
Zeanne mengepalkan kedua tangannya marah karena penghinaan Xander terhadapnya.
"Skyla, kau cemburu pada Zeanne itulah sebabnya kau mendorong Zeanne. Hanya karena Zeanne memintamu untuk membatalkan pertunangan di antara kau dan aku, kau mendorong Zeanne tanpa ampun. Kau jelas-jelas bukan manusia!"
Skyla mendengkus sinis. "Xander, kau benar-benar bodoh. Jika aku benar-benar cemburu apakah kau pikir aku akan menggunakan tanganku sendiri untuk menyakiti Zeanne? Aku memiliki uang, kekuasaan dan orang-orang cakap di sekitarku. Bukankah akan lebih masuk akal jika aku menggunakan tangan orang lain untuk menyakiti Zeanne?"
Semua orang di sekitar Skyla juga berpikir seperti itu, tapi tidak dengan Xander. Xander lebih percaya bahwa Skyla adalah wanita angkuh yang suka menunjukan kekuasannya pada orang lain dengan caranya sendiri.
"Juga, Xander. Apa yang perlu aku cemburui tentang Zeanne? Aku memiliki segala yang tidak ia miliki." Skyla menambahkan.
"Kau cemburu pada Zeanne karena aku hanya mencintai Zeanne."
Segera Skyla tertawa. "Xander, apa yang kau katakan terdengar sangat menggelikan. Bagiku, pertunangan kita hanya tentang keuntungan dan politik semata. Persetan dengan siapa wanita yang kau cintai karena pada akhirnya aku yang akan menjadi istrimu.
Xander, dengar ini baik-baik. Aku tidak peduli apakah kau memilih satu, sepuluh atau seratus wanita selingkuhan di luar sana, karena bagiku pertunangan ini hanya demi keuntungan semata. Dan ya, orang-orang sepertiku tidak akan membicarakan tentang cinta."
Ini adalah salah satu alasan lain kenapa Xander membenci Skyla, karena Skyla adalah seseorang yang tidak berperasaan. Dia hanya memikirkan tentang sesuatu yang menguntungkannya atau tidak.
Pada awalnya ia sudah mengatakan pada Skyla untuk menolak pertunangan karena ia tidak menyukai Skyla, tapi Skyla dengan lantang menjawab bahwa pertunangan ini menguntungkan baginya, jadi tidak ada alasan baginya untuk menolak.
Keluarga Skyla dan keluarga Xander setara, jadi dengan menjadi satu mereka akan menjadi keluarga yang jauh lebih besar dan kuat. Skyla berpikir bahwa ini adalah sesuatu yang bagus, ia adalah calon pewaris, jadi ia ingin mengembangkan bisnisnya. Dan untuk mengembangkan bisnis itu ia membutuhkan jauh lebih banyak relasi.
Persatuannya dengan Xander akan membantunya memiliki lebih banyak relasi. Selain itu Skyla berpikir bahwa Xander memenuhi kriteria untuk menjadi pasangannya dalam segala hal.
"Kau pikir aku mau memiliki istri sepertimu?" Xander memandang Skyla jijik. "Mulai hari ini dan seterusnya pertunangan kita dibatalkan. Keluargaku dan keluargamu tidak ada hubungan lagi!"
Skyla sekali lagi tertawa geli. "Akhirnya kau berani juga mengambil keputusan, Xander. Baiklah, jika itu yang kau inginkan aku tidak akan repot menahanmu."
Setelahnya Skyla beralih pada Zeanne. Wanita itu kemudian melayangan tamparan yang sangat keras di wajah Zeanne, tidak satu kali, tapi dua kali.
"Skyla, beraninya kau!" Xander berteriak marah.
Skyla tidak takut sama sekali pada kemarahan Xander. Ia telah menghadapi Shael yang menakutkan, jadi kemarahan Xander bukanlah apa-apa.
"Bukankah di matamu aku adalah wanita yang jahat yang selalu menindas wanitamu? Aku hanya membuatnya tampak nyata di depanmu." Skyla berkata dengan santai, ia kembali menatap Zeanne yang kini berada dalam dekapan Xander.
"Zeanne, selamat keinginanmu tercapai." Ia memberikan ucapan selamat pada Zeanne. "Setelah ini berhenti melakukan trik murahan padaku, karena mungkin bukan hanya dua tamparan yang akan kau dapatkan nantinya."
"Skyla, kau benar-benar keji!" Xander menggeram.
Skyla menatap Xander dengan acuh tak acuh, lalu kemudian meninggalkan dua orang itu masih dengan dagu terangkat. Skyla baru saja dipermalukan, tapi itu tidak membuatnya menundukan kepalanya.
Semua orang bubar saat Xander mengusir semua orang di sana dengan marah.
"Zeanne, ayo pergi ke rumah sakit." Xander sangat mengkhawatirkan wanitanya. Beberapa jam lalu Zeanne terjatuh dari tangga, lalu sekarang mendapatkan dua tamparan kuat dari Skyla. Xander sangat takut kepala Zeanne akan mengalami kerusakan.
Di parkiran, Shael telah menunggu Skyla. Ia menyempatkan diri untuk menjemput Skyla di tengah-tengah kesibukannya.
Skyla merasa sangat kesal, dan saat ia melihat Shael ia merasa semakin kesal. Ia telah menghadapi laki-laki bodoh Xander, dan sekarang ia harus menghadapi Shael yang gila dan m***m.
"Apa yang terjadi pada wajahmu, Skyla?" Shael meraih dagu Skyla, ia kemudian menatap bekas tamparan di wajah Skyla yang terlihat jelas. "Siapa yang sudah berani menyakiti milikku?"
"Ini bukan urusanmu." Skyla membalas dingin. Ia tidak akan mengatakan pada Shael bahwa yang menamparnya adalah Xander. b******n Shael pasti akan mentertawakannya karena memiliki tunangan sampah seperti Xander.
"Jika kau tidak ingin mengatakannya maka aku hanya perlu mengirim orang untuk mencari tahu. Kau tahu bahwa aku bisa mendapatkan informasi dengan mudah." Shael melepaskan tangannya dari dagu Skyla.
"Aku sudah membalas orang yang menyakitiku, jadi tidak perlu ikut campur."
Shael masih tidak puas, dengan karakter Skyla yang keras. Ia yakin Skyla pasti akan membalas orang yang menyakitinya.
"Baiklah, masuk." Shael memilih untuk tidak memaksa Skyla untuk memberitahunya. Ia akan mengurusnya nanti. Setelah Skyla menjadi miliknya, siapapun yang berani menyentuh Skyla maka ia akan mematahkan tangan pria itu.
Skyla segera masuk ke dalam mobil. Ia tidak ingin berdebat lebih banyak dengan Shael.
Di belakangnya, Xander melihat Skyla yang masuk ke mobil Shael. Pria itu mengerutkan keningnya tanpa ia sadari. Siapa pria yang membawa Skyla pergi?
Ada enam mobil sedan yang mengawal mobil pria itu. Jelas, pria itu bukan pria sembarangan.
"Xander, kepalaku sakit." Zeanne menyadari bahwa Xander melihat kea rah mobil yang membawa Skyla pergi, jadi ia segera mengalihkan perhatian Xander dari mobil-mobil itu.
"Ayo ke mobil." Xander kembali melanjutkan langkahnya menuju ke mobilnya. Persetan dengan siapapun yang pergi dengan Skyla, yang terpenting baginya adalah ia telah memutuskan pertunangan dengan wanita kejam seperti Skyla.
tbc