"Sudah lebih baik?" tanya Arka, setelah selesai melakukan aksi 'pengobatannya' terhadap sang istri, Malika. "Iya, Tuan. Terima kasih." Malika tidak mengerti, bagaimana bisa cara Arka mengobati lukanya, membuat rasa perih di kewanitaannya itu menghilang. "Kalau begitu, kamu lanjutkanlah istirahat. Aku akan menaruh nampan ini ke dapur." Arka kemudian mengambil nampan yang ada di atas nakas, dan pergi meninggalkan Malika setelah sebelumnya mencium kening istrinya itu. Sungguh malam itu, perlakuan Arka padanya, membuat Malika terkesima. Padahal masih hangat dalam ingatan, ketika tadi suaminya itu marah karena ia lalai menghubunginya. Hukuman yang akhirnya membuat ia merasakan nyeri, kini seolah tak terasa. Suaminya secepat itu berubah. Mendapati perubahan sikap Arka, yang biasanya ding